60+ Istilah Bisnis yang Perlu Dipahami oleh Pelaku Usaha
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, pemahaman istilah-istilah bisnis menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pelaku usaha. Istilah-istilah ini tidak hanya memberikan penjelasan mengenai konsep dasar, tetapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif antara individu, kelompok, dan organisasi.
Aditya Wardhana
10/13/20259 min read


Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, pemahaman istilah-istilah bisnis menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pelaku usaha. Istilah-istilah ini tidak hanya memberikan penjelasan mengenai konsep dasar, tetapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif antara individu, kelompok, dan organisasi. Tanpa pemahaman yang memadai tentang istilah-istilah ini, pelaku usaha, baik pemula maupun yang berpengalaman, mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi informasi, membuat keputusan yang tepat, serta menjalankan strategi bisnis yang efektif.
Salah satu alasan mengapa pemahaman istilah bisnis sangat krusial adalah karena bahasa yang digunakan dalam dunia bisnis seringkali berbeda dari bahasa sehari-hari. Misalnya, istilah seperti "return on investment" (ROI) atau "market share" memiliki arti dan implikasi yang sangat spesifik dalam konteks bisnis. Ketidakpahaman terhadap istilah-istilah ini bisa mengakibatkan kesalahan dalam interpretasi dan pengambilan keputusan yang merugikan. Selain itu, istilah-istilah ini sering kali digunakan dalam percakapan bisnis, presentasi, dan dokumen resmi. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami dan menggunakan istilah-istilah ini menjadi indikator kompetensi profesional.
Di samping itu, pengetahuan tentang istilah bisnis juga dapat membantu pelaku usaha dalam beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. Dengan memahami terminologi yang relevan, mereka dapat lebih mudah mengidentifikasi tren, berinteraksi dengan pelanggan dan mitra bisnis, serta memanfaatkan peluang yang ada. Jadi, menjadi sangat penting bagi pelaku usaha untuk secara aktif mempelajari dan memahami istilah-istilah ini sebagai bagian dari pengembangan kompetensi dan keberhasilan usaha mereka.
Berikut adalah lebih dari 60 istilah bisnis yang dikumpulkan Bizsense Indonesia, yang perlu dipahami oleh pelaku usaha, lengkap dengan definisi dan konteks penggunaannya.
1. Above-the-Line
Istilah untuk menunjukkan suatu profit atau keuntungan, misalnya gross-profit atau keuntungan sebelum dikurangi pajak; istilah untuk ajang promosi melalui media yang memberikan komisi atau fee kepada agen perusahaan penyedia iklan.
2. Account
Catatan atau daftar transaksi finansial yang berhubungan dengan suatu aset atau kewajiban seseorang atau perusahaan terhadap orang lain atau perusahaan lain selama saling melakukan bisnis.
3. Acquisition/Akuisisi
Pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain melalui pembelian saham. Secara umum, akuisisi atau acquisition dapat berarti pengambilalihan sebuah perusahaan oleh perusahaan lain melalui proses pembelian saham. Sementara dalam konteks marketing, acquisition atau customer acquisition dapat dipahami sebagai upaya untuk mendapatkan pelanggan baru.
4. Added Value
Nilai tambah dari suatu komoditi setelah mengalami proses produksi di pabrik, sebagai contoh kursi anyaman rotan memiliki added value lebih tinggi daripada rotan saja.
5. Affiliate
Affiliate atau afiliasi adalah pihak yang membantu dalam menjual dan memasarkan produk sebuah bisnis, kemudian mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang datang dari pihak tersebut.
6. Affiliate Marketing
Model pemasaran online di mana seseorang (afiliator) mempromosikan produk atau layanan pihak lain melalui tautan unik dan mendapatkan komisi untuk setiap penjualan atau tindakan (seperti klik atau pendaftaran) yang terjadi melalui tautan tersebut.
7. Affiliate Program
Sebuah model bisnis yang membayar komisi kepada seseorang yang berhasil mendapatkan penjualan untuk pemilik produk/jasa melalui link khusus.
8. Amortization/Amortisasi
Pengertian yang digunakan dalam kebijakan pengurangan utang, di mana berlaku kewajiban pembayaran kembali cicilan pokok dan bunga secara berkala dalam jumlah tertentu selama jangka waktu tertentu, sehingga total utang dan bunga tersebut bisa terbayar saat jangka waktu berakhir.
9. Annual Report
Laporan keuangan dalam jangka waktu satu tahun dan telah mendapat persetujuan pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
10. Economic Appreciation
Kenaikan nilai suatu mata uang terhadap mata uang lainnya di pasar valuta asing. Ini berarti satu unit mata uang domestik dapat membeli lebih banyak unit mata uang asing dibandingkan sebelumnya. Kenaikan nilai tukar suatu mata uang ini juga sering disebut apresiasi ekonomi.
11. Arbitrage
Praktik mengambil keuntungan dari perbedaan harga aset yang sama atau serupa di berbagai pasar dengan cara membeli di pasar dengan harga lebih rendah dan menjualnya secara bersamaan di pasar dengan harga lebih tinggi.
12. Arbitration
Penyelesaian masalah bisnis oleh pihak ketiga tanpa melibatkan tindakan hukum, biasanya dilakukan oleh seorang yang ahli di bidangnya, tidak memihak, dan akan mendengarkan keterangan kedua belah pihak.
13. Asset/Aset
Aktiva atau harta benda dari suatu bisnis atau lembaga termasuk perbankan dan perorangan yang mempunyai nilai komersial atau nilai pertukaran.
14. Asset Recovery
proses mengembalikan atau memulihkan nilai dari aset yang tidak terpakai atau aset yang diperoleh secara ilegal, seperti dari hasil korupsi, pencurian, atau penipuan. Proses ini bisa melalui berbagai metode, termasuk penjualan kembali, daur ulang, penyewaan, pengembalian ke pemilik sah, atau perampasan aset untuk memulihkan kerugian finansial negara atau perusahaan.
15. Associate
Associate dan affiliate tidak sama, meskipun keduanya mengacu pada pihak yang memiliki hubungan bisnis, tetapi perbedaannya terletak pada tingkat dan sifat kemitraannya. Affiliate adalah pihak yang mempromosikan produk atau layanan orang lain untuk mendapatkan komisi, sementara associate umumnya merujuk pada mitra yang lebih umum atau memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
16. Authorization
Proses pemberian izin kepada pengguna yang telah terverifikasi (autentikasi) untuk mengakses sumber daya atau melakukan tindakan tertentu. Proses ini menentukan apa yang boleh diakses dan apa yang tidak, berdasarkan hak akses atau peran yang dimiliki pengguna.
17. B2B (Business to Business)
Business to Business; konsep (tataran) hubungan komunikasi bisnis dengan memanfaatkan jasa internet (e-commerce); perdagangan yang dilakukan antara sesama pelaku bisnis. - Berbeda dengan B2C, model bisnis Business to Business atau B2B terjadi antara sebuah bisnis dengan bisnis lainnya. Misalnya, transaksi antara pemilik bisnis restoran dengan penyedia jasa layanan pembayaran. Tipe transaksi yang terjadi antara dua perusahaan, berbeda dengan B2C yang melibatkan perusahaan dan konsumen.
18. B2C (Business to Consumer)
Tipe transaksi yang melibatkan perusahaan yang menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen. Business to Customer adalah sebuah model bisnis yang melibatkan sebuah bisnis dengan konsumennya. Konsumen adalah pengguna akhir (end-user) dari produk yang ditawarkan sehingga pasar yang ada cenderung besar atau masif. ; perdagangan yang dilakukan antara pelaku bisnis dan konsumen.
19. B2G/BtoG
Business to Government; perdagangan yang dilakukan antara pelaku bisnis dan pemerintah.
20. Branding
Proses memberikan makna tertentu terhadap organisasi, perusahaan, produk atau layanan dengan membentuk dan menciptakan citra baik dalam benak konsumen.
21. Brand Image
Persepsi, kesan, dan gambaran yang terbentuk di benak konsumen tentang sebuah merek, berdasarkan pengalaman, interaksi, dan informasi yang mereka dapatkan.
22. Brand Awareness
Kesadaran merek adalah tingkat pengenalan atau kemampuan pasar sasaran dalam mengenali merek atau produk dari suatu perusahaan. Semakin tinggi tingkat kesadaran merek, semakin besar kemungkinan konsumen akan memilih produk atau layanan tersebut saat membutuhkan sesuatu yang serupa.
23. Bundling
Srategi pemasaran di mana beberapa produk atau layanan digabungkan menjadi satu paket dengan satu harga khusus yang lebih rendah dibandingkan jika dibeli secara terpisah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan volume penjualan, mendorong konsumen membeli lebih banyak produk, dan memberikan nilai tambah berupa harga yang lebih hemat.
24. Business Partnership
Kerja sama saling menguntungkan antara pengusaha besar dan kecil, di mana masing-masing pihak yang bermitra sebaiknya berada pada posisi tawar yang seimbang.
25. Capacity Building
Proses peningkatan kapasitas, keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu, kelompok, organisasi, atau komunitas untuk mencapai tujuan mereka secara efektif dan efisien.
26. Capital Market
Pasar di mana dana modal, yakni utang dan ekuitas, diperdagangkan, termasuk di dalamnya penempatan pribadi sumber-sumber utang dan ekuitas, serta pasar-pasar dan bursa-bursa terorganisasi.
27. Captive Market
Pangsa pasar yang benar-benar sudah dikuasai oleh suatu produsen atau pangsa pasar yang disediakan pemerintah untuk melindungi usaha nasional berskala kecil.
28. Cash Flow - Aliran kas yang menunjukkan pemasukan dan pengeluaran uang dalam suatu periode, penting untuk kesehatan finansial perusahaan.
29. Client
Individu atau perusahaan yang menggunakan layanan atau jasa profesional secara berkelanjutan, sering kali dalam hubungan jangka panjang yang membutuhkan kolaborasi dan penyesuaian kebutuhan yang spesifik.
30. Co-branding
Permohonan menempatkan logo, nama perusahaan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan merek produk/perusahaan pada sebuah produk atau situs.
29. Conversion Rate
Persentase pengunjung sebuah website yang memiliki keinginan untuk melakukan tindakan seperti mengklik, registrasi, berlangganan atau subscribe, membeli produk, dan sebagainya. Dalam digital marketing, conversion rate dapat dimaknai sebagai persentase pengunjung sebuah website yang melakukan tindakan sesuai dengan tujuan bisnis.
30. Cost-Per-Action (CPA)
Model pemasaran digital di mana pengiklan hanya membayar ketika pengguna melakukan tindakan tertentu setelah berinteraksi dengan iklan, seperti pembelian, pendaftaran, atau pengunduhan.
31. Cost-Per-Click (CPC)
Metrik biaya per klik, di mana pengiklan membayar setiap kali audiens mengklik iklan mereka. Ini adalah model pembayaran yang umum dalam periklanan digital seperti Google Ads, di mana pengiklan menentukan biaya maksimum yang bersedia mereka bayar untuk setiap klik (CPC maks), namun sering kali hanya membayar biaya yang lebih rendah yang disebut CPC aktual.
32 Copywriting
Sebuah teknik mempersuasi pelanggan dengan media tulisan untuk melakukan aksi sesuai dengan tujuan sebuah bisnis. Misalnya aksi untuk membeli produk, daftar event, subscribe layanan, hingga download aplikasi yang dapat dituangkan dalam media cetak maupun elektronik.
33. Defisit
kondisi ketika jumlah pengeluaran lebih besar daripada pendapatan dalam periode waktu tertentu. Istilah ini bisa merujuk pada anggaran pemerintah (defisit anggaran), neraca perdagangan (defisit perdagangan), atau keuangan perorangan dan perusahaan.
34. Deflasi
Keadaan perekonomian suatu negara yang mengalami kegoncangan karena jumlah barang yang beredar lebih banyak daripada uang sehingga harga barang-barang menurun.
35. Depreciation / Penyusutan
Depresiasi dapat dipahami sebagai menurunnya nilai atau manfaat dari sebuah objek. Dalam konteks produksi, depresiasi bisa juga dipahami sebagai penurunan performa alat-alat produksi.
36. Diferensiasi Produk
Pembedaan yang dilakukan terhadap produk misalnya dengan memberikan merek kepada produk dan melancarkan iklan yang intensif dengan penekanan bahwa produk perusahaannya lebih unggul daripada produk pesaing.
36. Diversifikasi
Strategi untuk menganekaragamkan atau menyebarkan investasi, produk, atau kegiatan bisnis ke berbagai jenis untuk meminimalkan risiko. Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan, produk, atau pasar, sehingga lebih tahan terhadap volatilitas atau kegagalan pada salah satu bagian.
37. Dividen
Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan keputusan rapat para pemegang saham.
38. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization)
Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Metrik ini digunakan untuk mengukur kinerja operasional dan profitabilitas suatu perusahaan dengan mengabaikan faktor-faktor non-operasional seperti biaya bunga dan pajak, serta biaya non-tunai seperti depresiasi dan amortisasi.
39. Equity/Ekuitas
Hak kepemilikan atas suatu aset atau perusahaan, yang nilainya dihitung dari total aset dikurangi total liabilitas (utang). Istilah ini dapat merujuk pada nilai kepemilikan seseorang atas aset pribadi seperti rumah, atau nilai kepemilikan investor di sebuah perusahaan (saham), serta bisa juga berarti ekuitas merek.
39. Evaluasi
Penilaian dan pengamatan kembali atas apa yang telah dikerjakan atau dilakukan selama proses produksi.
40. Fluktuasi Harga
Perubahan naik turunnya harga suatu barang, jasa, atau nilai ekonomi lainnya yang disebabkan oleh pengaruh permintaan dan penawaran di pasar. Kondisi ini sering disebut juga sebagai ketidakstabilan harga yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti inflasi, peristiwa geopolitik, kondisi cuaca, dan kebijakan pemerintah.
41. Harga Jual
Harga jual adalah sejumlah nominal yang dibebankan ke pelanggan untuk bisa mendapatkan produk atau layanan dari seorang penjual. Penentuan harga tersebut sangat bervariasi sesuai dengan tujuan bisnis hingga kualitas produk yang ditawarkan.
42. Harga Pokok
Harga suatu produk/jasa/proses produksi yang meliputi semua unsur/faktor biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut.
43. Inflasi
Keadaan perekonomian suatu negara yang mengalami kegoncangan moneter karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada barang sehingga mengakibatkan harga barang-barang meningkat.
44. Investasi
Penanaman modal yang pada umumnya dikenal sebagai pembelian aktiva dalam perusahaan, misalnya investasi dalam mesin, gedung, dan peralatan lainnya. Investasi perorangan adalah saham, obligasi, rumah, tanah, dan lain-lain.
45. Invoice/Faktur
Dokumen yang mencantumkan kuantitas, harga, syarat-syarat, cara penyerahan, dan detail lain mengenai barang-barang yang dijual atau jasa yang diberikan.
46. Komisi
Pembayaran kepada pegawai atau agen karena jasa yang telah diberikannya, bertalian dengan penjualan, pembelian, penagihan, atau jenis transaksi niaga lainnya.
47. Komoditi
Komoditi adalah barang dagang utama atau bahan pokok yang akan diperdagangkan. Hal ini dapat berupa hasil bumi, industri, dan barang kerajinan tradisional yang diproduksi langsung di dalam negeri.
48. KPI (Key Performance Indicator)
Ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja bisnis dalam mencapai tujuan strategis. KPI merujuk pada nilai yang terukur untuk menunjukkan seberapa efektif seorang individu atau sebuah organisasi mencapai tujuan bisnis utama.
49. Kredit
Uang yang dipinjamkan dengan janji dibayar menurut ketentuan, misalnya kredit yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah. Kredit juga merupakan suatu pencatatan pembukuan yang menyatakan pengurangan atau pemusnahan aktiva atau biaya atau pengadaan/penambahan utang.
50. Laba/Profit
Selisih yang positif/menguntungkan antara hasil penjualan dan harga pokok produksi. Laba atau dikenal juga dengan profit adalah selisih positif antara hasil penjualan dan harga pokok produksi. Nilai ini menunjukkan seberapa besar keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan.
51. Likuidasi
Dalam konteks perusahaan, likuidasi adalah proses pembubaran perusahaan oleh likuidator. Hal ini sekaligus meliputi pemberesan dengan melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, hingga pelunasan utang. Likuiditas bank adalah kemampuan bank setiap waktu untuk membayar utang-utang jangka pendek jika tiba-tiba ditagih.
52. Manajemen
Otorisasi pimpinan puncak atau pimpinan menengah yang meliputi kombinasi dua bidang; kebijaksanaan dan administrasi dalam arti luas untuk mencapai tujuan perusahaan.
53. Market Share
Persentase penjualan atau pendapatan suatu perusahaan dibandingkan dengan total penjualan di industri atau pasar tempat perusahaan tersebut beroperasi.
54. Neraca
Satu ikhtisar keuangan yang melaporkan aktiva dan modal perusahaan pada saat tertentu. Aktiva dimasukkan di sebelah kiri dan modal di sebelah kanan dalam neraca.
55. Networking
Proses membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain, baik secara pribadi maupun profesional, untuk bertukar informasi, mendapatkan dukungan, dan menciptakan peluang bisnis.
56. Revenue
Istilah yang merujuk pada pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari aktivitas bisnisnya, terutama melalui penjualan barang dan jasa. Dalam konteks akuntansi, revenue sering dianggap sebagai indikator utama kesehatan keuangan suatu perusahaan..
58. ROI (Return on Investment)
Rasio keuangan yang mengukur profitabilitas suatu investasi dengan membandingkan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dengan biaya investasi. Rasio ini membantu perusahaan atau investor mengevaluasi efisiensi penggunaan modal dan membandingkan berbagai opsi investasi untuk menentukan mana yang memberikan hasil terbaik, dan seringkali disajikan dalam bentuk persentase.
59. Scalability
Scalability merujuk pada kemampuan suatu bisnis untuk meningkatkan kapasitas operasionalnya, baik itu dari segi volume penjualan, produksi, atau layanan, tanpa meningkatkan biaya secara proporsional. Dengan kata lain, bisnis yang scalable dapat tumbuh dengan lebih cepat dan efisien, mempertahankan kualitas produk dan layanan, serta meningkatkan keuntungan tanpa harus mengorbankan sumber daya.
60. Stakeholder
Pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau proyek dan dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh aktivitas organisasi tersebut. Pihak-pihak ini dapat berupa individu atau kelompok, seperti karyawan, pemegang saham, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat.
61. Target Market
Kelompok pelanggan potensial yang spesifik dengan karakteristik umum, seperti usia, jenis kelamin, atau minat, yang menjadi sasaran pemasaran produk atau layanan sebuah bisnis.
62. USP (Unique Selling Proposition)
USP adalah karakteristik atau keunggulan khusus yang dimiliki oleh suatu produk atau layanan yang membedakannya dari produk atau layanan pesaing. USP membantu perusahaan untuk menonjol di pasar yang kompetitif dan memberikan alasan bagi konsumen untuk memilih produk mereka.
63. Venture Capital
Venture Capital (VC) adalah sebuah organisasi atau badan usaha yang menyediakan pendanaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam perusahaan. VC dapat dikenal juga sebagai investor yang membantu skala bisnis perusahaan tersebut terus berkembang.
Demikian 60+ istilah bisnis yang dikumpulkan Bizsense Indonesia, yang sering digunakan dan wajib diketahui oleh pelaku bisnis. Semoga daftar singkat istilah bisnis tersebut bermanfaat bagi para pelaku usaha sehingga lebih siap dalam menghadapai tantangan dan mengambil keputusan yang mendukung keberhasilan bisnis mereka.
Ilustrasi dibuat dengan menggunakan aplikasi AI - prompt by Bizsense indonesia