Apakah GIIAS 2025 Bisa Dongkrak Penjualan Mobil di Tengah Tren Negatif?

Pasar otomotif Indonesia menghadapi tantangan besar pada semester pertama tahun 2025. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penurunan penjualan mobil secara retail sebesar 9,7 persen atau sekitar 41.986 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Aryo Meidianto

8/7/20251 min read

Pasar otomotif Indonesia menghadapi tantangan besar pada semester pertama tahun 2025. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penurunan penjualan mobil secara retail sebesar 9,7 persen atau sekitar 41.986 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini merefleksikan melemahnya daya beli dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kendaraan baru.

Di tengah tren penurunan tersebut, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 hadir sebagai momentum penting untuk mendorong pemulihan pasar. GIIAS 2025 yang berlangsung di ICE BSD City pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025 menampilkan keikutsertaan 44 merek mobil dan 17 merek sepeda motor, menandai event otomotif terbesar di Indonesia yang diharapkan dapat menyuntikkan gairah baru ke industri otomotif tanah air.

Rekam jejak GIIAS dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa pameran ini mampu menjadi stimulus positif bagi penjualan mobil, dengan nilai transaksi yang meningkat signifikan pada setiap gelarannya. Pada GIIAS 2024, misalnya, transaksi mencapai Rp20 triliun, naik drastis dari Rp7 triliun pada tahun 2021. Peluncuran berbagai model baru dari merek-merek ternama seperti Honda, Hyundai, BYD, dan Toyota kerap menjadi magnet utama yang menarik minat konsumen.

Meski demikian, kondisi pasar saat ini berbeda. Penurunan daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi membuat prediksi lonjakan penjualan dari GIIAS 2025 harus diimbangi dengan kehati-hatian. Keikutsertaan 44 merek mobil dan 17 merek motor yang ikut dalam GIIAS 2025 menunjukkan optimisme industri otomotif dalam menghadapi tantangan. Inovasi produk, penawaran teknologi terbaru, serta kemudahan pembiayaan diharapkan menjadi daya tarik yang kuat. Selain itu, GIIAS juga difokuskan sebagai platform untuk edukasi konsumen dan promosi kendaraan ramah lingkungan yang mulai diminati.

Dari sisi pasar, GIIAS 2025 berpotensi mendongkrak penjualan melalui berbagai faktor: peluncuran produk baru, peningkatan transaksi di pameran, dan promosi yang menggerakkan minat beli. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat yang saat ini masih menantang.

Secara keseluruhan, GIIAS 2025 menjadi ajang penting bagi pelaku industri dan konsumen dalam menyambut peluang baru di tengah penurunan penjualan mobil. Ajang ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan indikator sekaligus stimulus yang strategis untuk memperkuat pasar otomotif Indonesia yang vital bagi roda ekonomi nasional.