Blok M, Revitalisasi Kawasan Bisnis yang Menggaet Anak Muda
Revitalisasi kawasan Blok M di Jakarta Selatan tengah menjadi sorotan sebagai contoh sukses transformasi urban yang mampu menumbuhkan geliat bisnis baru, terutama dengan sasaran utama generasi muda.
Aryo Meidianto
6/18/20252 min read


Revitalisasi kawasan Blok M di Jakarta Selatan tengah menjadi sorotan sebagai contoh sukses transformasi urban yang mampu menumbuhkan geliat bisnis baru, terutama dengan sasaran utama generasi muda. Proyek revitalisasi yang ditargetkan rampung pada Oktober 2025 ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik seperti trotoar sepanjang 1,3 kilometer dan saluran air, tetapi juga mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik, seperti MRT, TransJakarta, dan TransJabodetabek, menjadikan Blok M sebagai pusat transportasi terintegrasi atau hub utama di kota Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa revitalisasi ini bertujuan untuk mengubah Blok M menjadi kawasan yang modern, inklusif, dan berorientasi transit (Transit-Oriented Development/TOD), sekaligus menghidupkan ruang publik yang nyaman dan ramah disabilitas. Penataan tiga taman besar di sekitar Blok M—Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser—serta integrasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu sebagai ruang publik 24 jam, semakin memperkuat daya tarik kawasan ini sebagai destinasi sosial dan rekreasi yang ramah anak muda.
Transformasi ini juga mencakup revitalisasi Mal dan Terminal Blok M yang kini dikenal dengan jenama baru “Blok M Hub,” menghadirkan ruang terbuka hijau, skybridge penghubung antara stasiun MRT dan terminal, serta pembangunan fasilitas multifungsi seperti ruang bawah tanah untuk acara dan mixed-use development yang meliputi kantor, hotel, dan sinema. Konsep ini tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang beragam dan dinamis, menarik minat pelaku usaha muda dan startup yang ingin memanfaatkan lokasi strategis dan aksesibilitas tinggi.
Dampak bisnis dari revitalisasi ini mulai terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang di rute TransJabodetabek yang menghubungkan Blok M dengan kawasan-kawasan strategis seperti Alam Sutera di Tangerang dan Pantai Indah Kapuk (PIK) di Jakarta Utara, yang mencapai 4.000 hingga 4.500 penumpang per hari. Mobilitas tinggi ini membuka peluang bisnis ritel, kuliner, hiburan, dan jasa yang menyasar anak muda sebagai konsumen utama, yang dikenal aktif dan adaptif terhadap tren baru. Ruang kreatif dan artistik di terowongan bawah tanah yang dihiasi mural serta pencahayaan modern juga menjadi magnet bagi komunitas seni dan budaya urban, memperkuat Blok M sebagai pusat kreativitas dan inovasi.
Secara keseluruhan, revitalisasi Blok M menandai keberhasilan tata kota yang mengedepankan integrasi transportasi, ruang publik berkualitas, dan pengembangan bisnis yang inklusif. Proyek ini menjadi model bagi pengembangan kawasan lain di Jakarta dan kota besar Indonesia, yang ingin mengakomodasi kebutuhan generasi muda sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi. Dengan dukungan pemerintah dan keterlibatan investor swasta, Blok M diproyeksikan terus menjadi pusat gejolak bisnis baru yang dinamis dan berkelanjutan di masa depan.
Ilustrasi kawasan Blok M Jakarta dibuat dengan menggunakan AI - prompt by Bizsense Indonesia