Dampak Penghematan Pemerintah pada Industri Perhotelan: Strategi Bisnis Untuk Bertahan di Masa Sulit
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan penghematan besar-besaran dalam tahun ini, terutama dalam hal penggunaan anggaran negara untuk kegiatan seperti seminar, rapat, dan perjalanan dinas.
Meidianto Aji
2/12/20252 min read


Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan penghematan besar-besaran dalam tahun ini, terutama dalam hal penggunaan anggaran negara untuk kegiatan seperti seminar, rapat, dan perjalanan dinas. Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mulai mendapatkan respon kekhawatiran pelaku usaha hotel dan restoran karena mencakup pembatasan penggunaan fasilitas hotel sebagai tempat penyelenggaraan acara resmi pemerintah. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan pengeluaran negara dan memastikan penggunaan anggaran yang lebih efisien. Namun, kebijakan ini juga memiliki dampak signifikan terhadap industri perhotelan, yang selama ini juga mengandalkan pemasukan dari sektor pemerintah.
Dampak bagi Pengusaha Hotel
Banyak hotel, terutama yang berlokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, sebelumnya mengandalkan pemasukan dari penyelenggaraan seminar, rapat, dan akomodasi tamu dinas pemerintah. Dengan adanya pembatasan ini, pendapatan dari segmen ini pasti menurun drastis. Hotel-hotel yang sebelumnya memiliki tingkat hunian tinggi karena acara-acara pemerintah kini harus menghadapi tantangan untuk mempertahankan tingkat hunian mereka. Hal ini terutama dirasakan oleh hotel-hotel bintang 3 dan 4 yang banyak mengandalkan pasar korporat dan pemerintah. Industri perhotelan nasional berpotensi kehilangan pendapatan hingga rp24,5 trilun imbas kebijakan efisiensi belanja pemerintah untuk tahun anggaran 2025 tersebut.
Berkurangnya permintaan dari sektor pemerintah, membuat hotel-hotel harus dapat bersaing lebih ketat untuk menarik pelanggan dari segmen lain, seperti wisatawan domestik dan internasional, serta pelanggan korporat swasta. Untuk bertahan dan tetap kompetitif, para pengusaha hotel perlu memutar otak kembali dan mengembangkan strategi bisnis yang inovatif.
Strategi Bisnis Yang Bisa Dilakukan
Berkurangnya sektor pemerintah mau tidak mau membuat hotel memfokuskan diri pada pasar wisatawan domestik dan internasional namun harus dibarengi dengan menawarkan paket liburan yang menarik. Misalnya, bekerja sama dengan agen perjalanan atau platform online untuk menawarkan paket liburan lengkap. Beralihnya ke wisatawan domestik dan internasional bisa dimanfaatkan dengan mengembangkan program loyalitas untuk pelanggan tetap, seperti diskon khusus, upgrade kamar gratis, atau layanan tambahan seperti spa dan makan malam gratis.
Dibalik itu, pasar korporat swasta terbilang masih potensial. Hotel dapat menawarkan paket meeting dan seminar dengan harga yang lebih kompetitif serta fasilitas yang lengkap. Hotel dapat menawarkan paket hemat untuk kelompok besar pada korporasi swasta atau konsumen untuk dapat menarik minat pelanggan dengan anggaran terbatas namun tetap ingin menikmati fasilitas hotel.
Para pemilik Hotel juga dapat menciptakan pengalaman unik bagi tamu, seperti menyediakan tur lokal, kelas memasak masakan tradisional, atau aktivitas budaya yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi tamu. Budaya lokal dapat dijual sebagai daya tarik utama. Implementasinya bisa seperti hotel yang berada di Yogyakarta dapat menawarkan pengalaman menginap di rumah tradisional joglo dengan dekorasi khas Jawa, serta aktivitas seperti membatik atau menonton pertunjukan wayang.
Hotel juga dapat beralih ke konsep ramah lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan, mengurangi penggunaan plastik, dan menawarkan pengalaman alam yang autentik yang akan banyak memancing wisatawan terutama internasional. Sementara untuk wisatawan domestik, hotel dapat menonjolkan Kolaborasi dengan merek lokal, misalkan menawarkan produk eksklusif kepada tamu.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dapat juga dimanfaatkan hotel untuk menawarkan paket wellness yang mencakup spa, gym, dan menu makanan sehat. Contohnya, beberapa hotel di Bali yang menawarkan paket detoks dan yoga retreat untuk tamu yang ingin menjalani gaya hidup sehat.
Kesimpulan
Kebijakan penghematan besar-besaran pemerintah Indonesia memang memberikan dampak signifikan bagi industri perhotelan, terutama dalam hal penurunan pendapatan dan tingkat hunian. Namun, hal ini juga menjadi momentum bagi pengusaha hotel untuk berinovasi dan mencari pasar baru. Dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan, penciptaan pengalaman unik, hotel-hotel di Indonesia dapat tetap kompetitif dan menarik minat pelanggan, baik domestik maupun internasional. Inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk bertahan di tengah tantangan ini.