Dari Nol Menuju Sukses: Langkah Praktis Memulai Bisnis di Tengah Tantangan Ekonomi
Dalam situasi saat ini, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan akibat tantangan ekonomi yang signifikan, memulai bisnis sendiri bisa menjadi solusi yang semakin relevan. Di Indonesia, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah lama berfungsi sebagai tulang punggung perekonomian negara.
Aryo Meidianto
2/25/20253 min read


Dalam situasi saat ini, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan akibat perubahan ekonomi yang signifikan, memulai bisnis sendiri bisa menjadi solusi yang semakin relevan. Di Indonesia, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah lama berfungsi sebagai tulang punggung perekonomian negara. Dengan kontribusi sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp9.300 triliun dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, keberadaan UKM sangat vital. Namun, tantangan seperti akses modal, digitalisasi, dan penurunan daya beli masyarakat membuat pengembangan bisnis baru membutuhkan strategi yang matang.
Skema Bisnis yang Cocok
Bisnis berbasis digital kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Tingkat penetrasi internet yang tinggi di Indonesia, membuka peluang calon pebisnis untuk memanfaatkan platform e-commerce dan jasa berbasis aplikasi semakin terbuka lebar. Modal awal yang diperlukan untuk memulai bisnis online relatif kecil, namun memiliki potensi pasar yang sangat luas. Selain bisnis berbasis digital, skema bisnis makanan dan minuman juga berpotensi mendatangkan cuan. Bisnis ini selalu memiliki pasar yang stabil karena makanan merupakan kebutuhan pokok. Inovasi dalam menu, seperti menawarkan makanan sehat atau produk berbasis lokal, dapat menjadi pembeda yang menarik bagi konsumen.
Di sisi lain, sektor jasa juga masih menunjukkan potensi besar. Permintaan untuk layanan seperti servis elektronik, cleaning service, atau pengiriman barang terus meningkat seiring dengan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat. Begitu pula dengan sektor pertanian dan perikanan berbasis organik; mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia, bisnis ini memiliki prospek cerah di masa depan seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, industri kreatif seperti kerajinan tangan dan konten digital juga dapat memanfaatkan tren pasar global yang semakin mendukung keunikan dan bisnis keberlanjutan.
Bagaimana Langkah Memulai Bisnis
Untuk memulai bisnis dan menuju kesuksesan, maka langkah-langkah yang matang sangatlah diperlukan. Pertama-tama, Anda perlu melakukan riset pasar guna memahami kebutuhan konsumen serta menganalisis pesaing dalam bisnis. Dengan informasi tersebut, pelaku usaha dapat menyusun rencana bisnis yang terstruktur dimana mencakup strategi pemasaran, operasional, dan proyeksi keuangan. Modal awal juga penting untuk dipersiapkan sedari dini. Modal awal ini bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman dari lembaga keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) 1, atau mencari investor melalui platform crowdfunding.
Setelah mempersiapkan semua hal tersebut, langkah selanjutnya adalah mengurus legalitas usaha dengan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) 2 dan sertifikasi lainnya agar usaha dapat berjalan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, branding dan pemasaran yang efektif melalui media sosial serta platform online dapat membantu menjangkau lebih banyak pelanggan. Manajemen keuangan yang baik juga sangat penting; pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis serta pembuatan laporan keuangan rutin akan membantu menjaga keberlangsungan usaha.
Meskipun UKM berkontribusi sebesar 99,9% dari total unit usaha di Indonesia, sekitar 64 juta unit, sebagian besar masih berada pada kategori usaha mikro dengan omzet di bawah Rp50 juta per tahun. Tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM mencakup akses modal yang sulit didapatkan dari lembaga formal, kurangnya pemanfaatan teknologi dalam produksi maupun pemasaran, serta persaingan ketat dengan produk impor yang sering kali lebih kompetitif dari segi harga maupun kualitas.
Pendampingan dari Bizsense
Dalam konteks ini, Bizsense dapat memainkan peran penting dalam mendampingi pelaku UKM. Melalui program pelatihan dan edukasi mengenai manajemen bisnis, pemasaran digital, serta manajemen keuangan yang baik, Bizsense dapat membantu meningkatkan kapasitas pelaku UKM. Layanan konsultasi bisnis juga akan membantu UKM dalam mengatasi berbagai masalah dan mengembangkan strategi bisnis yang tepat untuk menghadapi tantangan pasar.
Selain itu, Bizsense dapat memfasilitasi akses modal melalui jaringan dengan lembaga keuangan atau investor yang tertarik pada UKM. Adopsi teknologi dan inovasi juga bisa didorong untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas usaha kecil ini. Dengan membangun jaringan dan strategi pemasaran yang efektif, Bizsense akan membantu UKM menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan pendampingan yang tepat dari Bizsense dan langkah-langkah strategis yang matang dari pelaku UKM sendiri, tidak hanya akan membantu mereka bertahan di tengah tantangan ekonomi saat ini tetapi juga tumbuh dan berkembang menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi nasional. Langkah-langkah ini membuka peluang baru bagi pelaku UKM dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah dan memastikan kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia semakin signifikan.
1 Kredit Usaha rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada individu/perseorangan skala UMKM yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
2 Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas resmi yang wajib dimiliki pelaku usaha di Indonesia. NIB berfungsi sebagai bukti pendaftaran dan legalitas usaha.