Dibalik Gemerlap Formula 1: Bisnis Penghasil Mesin Uang yang Jarang Diketahui
Formula 1, lebih dari sekadar ajang adu kecepatan dan kecanggihan teknologi, merupakan sebuah kerajaan bisnis yang megah. Pada tahun 2023, dengan 22 balapan yang memacu adrenalin, Formula 1 berhasil mencatatkan pendapatan fantastis sebesar US$3,2 miliar, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik olahraga ini di mata dunia.
Aryo Meidianto
4/8/20252 min read


Formula 1, lebih dari sekadar ajang adu kecepatan dan kecanggihan teknologi, merupakan sebuah kerajaan bisnis yang megah. Pada tahun 2023, dengan 22 balapan yang memacu adrenalin, Formula 1 1 berhasil mencatatkan pendapatan fantastis sebesar US$3,2 miliar atau sekitar Rp54 triliun, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik olahraga ini di mata dunia. Sumber pendapatan Formula 1 terbagi menjadi beberapa pilar utama, yang masing-masing memberikan kontribusi signifikan terhadap pundi-pundi keuangannya.
Promosi balapan, termasuk hak tuan rumah dan penjualan tiket, menyumbang US$0,98 miliar atau sekitar 30% dari total pendapatan. Angka ini mengalami pertumbuhan impresif sebesar 28% jika dibandingkan tahun sebelumnya, menegaskan bahwa setiap negara yang menjadi tuan rumah Grand Prix bersedia membayar mahal untuk merasakan euforia dan prestise yang ditawarkan Formula 1.
Hak media, yang mencakup siaran televisi dan platform streaming seperti Sky, ESPN, dan F1 TV, juga menyumbang sekitar 30% dari total pendapatan, atau senilai US$1 miliar. Dengan peningkatan 11% dari tahun sebelumnya, jelas bahwa hak siar Formula 1 tetap menjadi komoditas yang sangat dicari oleh berbagai media di seluruh dunia, mengingat jutaan penggemar setia yang selalu menantikan setiap balapan.
Sponsorship, yang melibatkan merek-merek ternama seperti Heineken dan Rolex, memberikan kontribusi sebesar $0,6 miliar, atau sekitar 20% dari total pendapatan. Pertumbuhan sponsorship yang mencapai 33% menunjukkan bahwa Formula 1 adalah platform yang sangat efektif bagi perusahaan-perusahaan global untuk meningkatkan brand awareness dan menjangkau audiens yang luas.
Selain tiga pilar utama tersebut, Formula 1 juga menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber lain, seperti penjualan tiket ekslusif Paddock Club, pengiriman logistik tim dan peralatan, serta lisensi produk-produk terkait. Kategori ini memberikan kontribusi sebesar $0,7 miliar, tumbuh hingga 42% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, di balik gemerlap pendapatan yang melimpah, Formula 1 juga harus menghadapi biaya operasional yang tidak sedikit. Pada tahun 2023, biaya operasional mencapai US$2,3 miliar, yang mencakup pembayaran kepada tim sebesar US$1,2 miliar, biaya operasional lainnya sebesar US$0,68 miliar, serta depresiasi dan amortisasi sebesar US$0,38 miliar. Setelah dikurangi semua biaya, Formula 1 berhasil mencatatkan laba operasi sebesar US$0,48 miliar dengan margin 12%.
Meskipun demikian, Formula 1 tidak boleh berpuas diri. Dengan lanskap media yang terus berubah dan persaingan yang semakin ketat dari olahraga lain, Formula 1 harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk mempertahankan daya tariknya di mata penggemar dan sponsor.
Secara keseluruhan, Bizsense melihat Formula 1 adalah contoh sukses dari bagaimana olahraga dapat diubah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan dengan manajemen yang cerdas, strategi pemasaran yang efektif, dan daya tarik global yang tak tertandingi. Di balik setiap tikungan tajam dan adu kecepatan di lintasan, ada mesin ekonomi raksasa yang terus berputar, menghasilkan miliaran dolar dan menghibur jutaan penggemar di seluruh dunia.
1 Formula Satu, disingkat Formula 1 atau F1 (dan bernama lengkap FIA Formula One World Championship), adalah kelas tertinggi dari balap mobil kursi tunggal yang diatur oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan dimiliki oleh Formula One Group.