Endorse vs Affiliate Marketing: Mana Lebih Efektif?
Dulu, endorsement lewat influencer sering dianggap sebagai jalan pintas untuk meraih popularitas dan mendongkrak angka penjualan bagi sebuah merek. Namun kini, meski kolaborasi dengan influencer tetap menghasilkan engagement masif seperti jumlah likes dan komentar, angka tersebut tidak otomatis berbanding lurus dengan angka peningkatan penjualan.
Aryo Meidianto
9/11/20251 min read


Dulu, endorsement lewat influencer 1 sering dianggap sebagai jalan pintas untuk meraih popularitas dan mendongkrak angka penjualan bagi sebuah merek. Namun kini, meski kolaborasi dengan influencer tetap menghasilkan engagement masif seperti jumlah likes dan komentar, angka tersebut tidak otomatis berbanding lurus dengan angka peningkatan penjualan. Konsumen saat ini semakin kritis terhadap konten promosi yang terasa tidak otentik. Ketika mereka menemukan pola yang berulang dan seragam dalam sebuah konten di media sosial, kredibilitas merek yang menggunakan konten tersebut bisa turun, dan konten itu berpotensi dilewati seperti halnya iklan biasa.
Di sisi lain, kekuatan affiliate marketing 2 semakin nyata. Strategi ini berfokus pada cerita atau pengalaman nyata dari orang-orang biasa yang menjadi affiliate, mereka bukan influencer besar. Mereka akan membagikan testimoni jujur dan rekomendasi tulus. Affiliate marketing mendatangkan penjualan lewat trusted recommendations dan model bayar berdasarkan hasil dari konversi, sehingga brand membayar hanya untuk penjualan yang berhasil.
Di tahun 2025, kedua pendekatan ini bukan bersaing satu sama lain, tapi saling melengkapi. Endorsement atau influencer marketing unggul dalam membangun awareness dan kepercayaan, sementara affiliate marketing lebih efektif untuk mendorong konversi nyata. Untuk mencapai bisnis yang sukses dapat menggabungkan keduanya, menggunakan influencer untuk cerita yang autentik dan affiliate untuk mendorong tindakan membeli produk, sehingga keduanya bersinergi optimal untuk hasil terbaik.
Penggunaan affiliate marketing global diperkirakan mencapai nilai sekitar 12 miliar USD di 2025* dan menyumbang sekitar 16% dari total penjualan e-commerce. Sementara itu, lebih dari 90% pelaku bisnis di e-commerce mengadopsi program afiliasi karena efektivitasnya yang terukur dan risiko biaya yang minim. Influencer marketing tetap jadi strategi massa untuk eksposur merek, tetapi affiliate marketing menjadi kunci dalam mendorong konversi secara langsung dan berkelanjutan. Memahami bagaimana mengoptimalkan kolaborasi keduanya adalah kunci sukses pemasaran digital di era now.
1 Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar pada opini, perilaku, atau keputusan banyak orang, terutama dalam konteks pemasaran digital melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube.
2 Affiliate marketing adalah program yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa dari sebuah perusahaan atau brand dan mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang terjadi.
*https://stackinfluence.com/affiliate-vs-influencer-marketing-in-2025/