Jangan Cuma Jualan, Hitung BEP Dulu Biar Tidak Merugi
Bisnis pasti memiliki sebuah titik kritis dimana pendapatan akhirnya mampu menutup seluruh pengeluaran. Titik ini dikenal sebagai Break Even Point atau BEP.
Aryo Meidianto
12/8/20251 min read
Bisnis pasti memiliki sebuah titik kritis dimana pendapatan akhirnya mampu menutup seluruh pengeluaran. Titik ini dikenal sebagai Break Even Point atau BEP. Memahami BEP ibarat memiliki peta yang menunjukkan awalan dimana bisnis benar-benar mulai menghasilkan laba. Tanpa pemahaman ini, pengusaha bisa terjebak dalam siklus menjual produk tanpa menyadari bahwa penjualannya belum cukup untuk menutupi seluruh biaya operasionalnya.
Perhitungan BEP akan membantu pelaku usaha menentukan berapa produk yang harus terjual atau berapa angka penjualan yang harus dicapai agar semua biaya, baik yang bersifat tetap seperti sewa dan gaji, maupun variabel lain seperti bahan baku, dapat tertutupi. Angka ini menjadi dasar dalam menetapkan target penjualan minimum dan menyusun strategi penetapan harga yang masuk akal.
Jika BEP menunjukkan titik minimal, Margin of Safety atau MoS akan memberikan gambaran tentang seberapa jauh angka penjualan aktual berada di atas titik impas tersebut. MoS berfungsi untuk mengukur ruang aman yang dimiliki bisnis dimana semakin besar angkanya, semakin terlihat kekuataan perusahaan saat menghadapi fluktuasi penjualan. MoS berfungsi sebagai sistem peringatan awal yang memberitahu seberapa banyak penjualan boleh turun sebelum bisnis kembali merugi.
BEP dan MoS adalah dua sisi dari mata uang yang sama dalam sebuah pengelolaan keuangan. Jika BEP adalah garis batas yang tidak boleh dilanggar ke bawah, maka MoS adalah zona nyaman yang harus diperluas. Keduanya saling melengkapi dan memberikan perspektif yang berbeda tentang kesehatan finansial. Sebuah bisnis yang hanya mengetahui BEP tanpa memantau MoS, bagaikan pengendara yang hanya tahu batas kecepatan minimum tanpa mengetahui seberapa jauh dapat bisa melaju dengan aman.




