Kisah Sukses Midea: Dari Bengkel Sederhana Menuju Raksasa Global

Midea, sebuah nama yang kini identik dengan inovasi dan dominasi pasar peralatan rumah tangga, telah menempuh perjalanan luar biasa yang bermula dari sebuah bengkel sederhana di Tiongkok hingga menjadi salah satu pemain terbesar di dunia, bahkan melampaui merek-merek mapan Jepang seperti Panasonic dan Toshiba.

Aryo Meidianto

7/22/20252 min read

a display of a store with a blue and white sign
a display of a store with a blue and white sign

Midea, sebuah nama yang kini identik dengan inovasi dan dominasi pasar peralatan rumah tangga, telah menempuh perjalanan luar biasa yang bermula dari sebuah bengkel sederhana di Tiongkok hingga menjadi salah satu pemain terbesar di dunia, bahkan melampaui merek-merek mapan Jepang seperti Panasonic dan Toshiba. Kisah Midea adalah studi kasus yang menarik tentang pertumbuhan strategis, adaptasi pasar, dan visi jangka panjang.

Kisah Perjalanan

Pada tahun 1968, He Xiangjian dan 23 penduduk desa menggunakan modal seadanya untuk membangun bengkel produksi tutup botol plastik. Perlahan namun pasti, mereka berhasil memperluas usaha ke komponen otomotif dan pada awal 1980-an masuk ke sektor alat rumah tangga. Inovasi pertama mereka berupa kipas angin listrik yang dirilis pada 1981, bersamaan dengan pendaftaran merek Midea. Transformasi ini menandai tonggak baru, dari produk sederhana menuju solusi kebutuhan rumah tangga sehari-hari bagi jutaan keluarga Tiongkok.

Kunci pertumbuhan di masa awal Midea terletak pada keberaniannya untuk belajar dan beradaptasi. Midea aktif berkolaborasi dengan perusahaan Jepang seperti Mitsubishi dan Sanyo untuk menyerap berbagai teknologi unggul, sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan peluncuran AC perdananya pada tahun 1985. Cepat tanggap terhadap pasar dalam negeri, Midea segera memperluas lini produknya mulai dari lemari es, mesin cuci, hingga microwave. Strategi harga yang bersaing tanpa mengorbankan kualitas menjadikan Midea pilihan utama konsumen Tiongkok yang sebelumnya lebih mempercayai produk asing.

Tahun 1993, pencatatan saham Midea di Bursa Efek Shenzhen membawa suntikan modal segar. Investasi besar-besaran untuk modernisasi pabrik dan ekspansi distribusi dilakukan, didukung struktur manajemen yang fleksibel berbasis unit bisnis per produk, dapat mendongkrak kinerja perusahaan.

Transformasi Perusahaan

Seiring waktu, Midea melangkah ke panggung global dengan strategi akuisisi yang cerdas. Akuisisi Little Swan pada 2008 dilakukan untuk memperkuat segmen mesin cuci. Pada 2016, pengambilalihan Toshiba Home Appliances membuka akses Midea ke pasar Jepang dan Asia Tenggara serta mendapatkan berbagai teknologi kelas dunia. Selain itu, pembelian perusahaan robotika Jerman, KUKA, pada tahun yang sama, memperkuat posisi Midea dalam otomasi dan teknologi rumah pintar.

Setelah bertahun-tahun fokus sebagai produsen bagi merek lain (OEM), pada akhir 2023 Midea mengambil langkah strategis beralih ke Original Brand Manufacturing (OBM). Dengan strategi ini, mereka menegaskan posisi merek sendiri dan berfokus pada inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan regional, seperti AC hemat energi untuk pasar Eropa dan alat tahan kelembaban di Asia Tenggara. Produk Midea kini juga semakin terintegrasi dengan ekosistem smart home seperti Apple Home dan Google Home.

Melalui inisiatif mereka “Digital Midea 2025”, perusahaan ini bertransformasi menjadi grup teknologi global yang mengedepankan rumah pintar, layanan B2B, robotika, AI, dan teknologi ramah lingkungan. Investasi besar dalam kecerdasan buatan dan pengembangan ekosistem perangkat pintar menunjukkan komitmen Midea untuk terus berinovasi dan memimpin pasar masa depan.

Secara keseluruhan, perjalanan Midea adalah contoh nyata bagaimana sebuah visi perusahaan yang kuat, kemampuan beradaptasi di pasar, investasi besar dalam teknologi, dan strategi ekspansi global dapat mengubah sebuah usaha kecil menjadi kekuatan industri dunia yang dominan.

Midea official store yang ada di Jakarta (dok. Midea)