Memahami Margin Profit: Kenapa Omzet Besar Belum Tentu Berarti Untung Maksimal

Pernah merasa heran, omzet bisnis sudah besar tapi keuntungan yang diperoleh terasa kecil atau bahkan hampir tidak terasa? Masalah ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang apa itu margin profit dalam bisnis.

Aryo Meidianto

9/12/20251 min read

Pernah merasa heran, omzet bisnis sudah besar tapi keuntungan yang diperoleh terasa kecil atau bahkan hampir tidak terasa? Masalah ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang apa itu margin profit dalam bisnis.

Sebenarnya, laba dalam bisnis itu terdiri dari beberapa tingkatan yang berbeda. Pertama ada Gross Profit atau laba kotor, yaitu pendapatan dikurangi biaya langsung seperti bahan baku. Ini menunjukkan seberapa efisien produksi kamu, tapi ini tidak termasuk perhitungan biaya lainnya. Setelah itu ada Operating Profit, yaitu laba yang diperoleh setelah dikurangi biaya operasional seperti gaji karyawan, listrik, dan biaya pemasaran. Pada tahapan ini pebisnis akan mulai ditunjukkan seberapa baik bisnis kamu dalam mengelola biaya sehari-hari.

Kemudian ada Pre-Tax Profit, yaitu keuntungan setelah dikurangi dengan biaya utang dan bunga. Dan terakhir, yang paling penting, adalah Net Profit atau laba bersih, keuntungan sesungguhnya yang pebisnis dapat setelah dipotong pajak dan semua pengeluaran.

Yang sering jadi jebakan adalah para pebisnis hanya fokus melihat omzet atau gross profit tanpa melihat laba bersih. Padahal, semakin ke bawah margin profit biasanya akan semakin kecil dan justru di sana terlihat seberapa sehat bisnis berjalan secara finansial.

Jadi, rata-rata pebisnis hanya terfokus pada omzet besar tapi tidak memahami margin profit dari setiap tingkatan, sehingga risiko kerugian tanpa disadari bisa saja terjadi. Memahami margin profit dengan baik adalah kunci untuk mengelola bisnis agar tetap menguntungkan dan berkelanjutan.