Mengapa Bisnis Kecantikan, Kesehatan, dan Keuangan Selalu Menjadi Pilar Utama Ekonomi?
Dalam dunia yang terus berubah, ada beberapa bisnis yang seolah memiliki kekuatan abadi, bertahan melintasi zaman dan selalu relevan dengan kebutuhan manusia. Salah satunya adalah bisnis kecantikan. Sejak dahulu kala, manusia selalu memiliki keinginan untuk tampil menarik dan merasa percaya diri.
Aryo Meidianto
3/27/20253 min read


Dalam dunia yang terus berubah, ada beberapa bisnis yang seolah memiliki kekuatan abadi, bertahan melintasi zaman dan selalu relevan dengan kebutuhan manusia. Salah satunya adalah bisnis kecantikan. Sejak dahulu kala, manusia selalu memiliki keinginan untuk tampil menarik dan merasa percaya diri.
Bisnis kecantikan tidak hanya sekadar tentang produk-produk makeup atau skincare, tetapi juga mencakup layanan seperti salon, spa, dan perawatan tubuh. Kecantikan telah menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup, dan selama manusia masih memiliki keinginan untuk merawat diri, bisnis ini akan terus berkembang. Setiap generasi mungkin memiliki tren kecantikan yang berbeda, tetapi esensi dari keinginan untuk tampil menawan tetap sama, membuat bisnis ini tak pernah kehilangan pesonanya.
Industri kecantikan Indonesia diproyeksikan terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 5,81% hingga 2027. Lebih khusus, pendapatan di sektor kosmetik, melonjak dari Rp20 triliun pada 2021 menjadi Rp30 triliun pada 2024 dengan kenaikan 48%. Bahkan, dalam periode 2024 hingga 2028, pertumbuhan diproyeksikan stabil di angka rata-rata 5,35% per tahun, menandakan potensi besar bagi pelaku usaha di bisnis kecantikan ini untuk terus berkembang.
Selain itu, industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor. Dua tahun silam saja di periode Januari--November 2023, secara kumulatif nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai US$ 770,8 juta. Data Statista menyebutkan bahwa pasar kosmetik dasar Indonesia tumbuh sebesar 9,1% per tahun 2023 dengan nilai pendapatan sebesar US$ 2,6477 miliar. Pasar diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 4,1% dari tahun 2024 hingga 2028 yang mencapai US$3,236 miliar.
Selain kecantikan, bisnis kesehatan juga merupakan salah satu pilar yang tak akan pernah mati. Kesehatan adalah aset paling berharga dalam hidup manusia, dan setiap orang akan selalu berusaha untuk menjaga atau memulihkannya. Mulai dari rumah sakit, klinik, apotek, hingga produk-produk suplemen dan alat kesehatan, bisnis ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Bisnis kesehatan di Indonesia memiliki prospek cerah di tahun 2025 dan diprediksi akan terus tumbuh, didorong oleh transformasi digital, peningkatan investasi infrastruktur, dan kesadaran masyarakat akan kesehatan, dengan tren seperti telemedicine, teknologi kesehatan, dan layanan kesehatan holistik menjadi fokus. Namun, berbagai tantangan, seperti keterbatasan tenaga kesehatan, ketimpangan akses layanan, dan tekanan biaya operasional, masih perlu diatasi.
Pandemi global beberapa tahun lalu semakin mengukuhkan betapa pentingnya sektor kesehatan. Orang-orang menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga imunitas, pola hidup sehat, dan pencegahan penyakit. Bisnis kesehatan tidak hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang pencegahan dan peningkatan kualitas hidup, menjadikannya bisnis yang selalu dibutuhkan.
Terakhir, bisnis keuangan juga merupakan sektor yang tak akan pernah mati. Uang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, dan setiap orang membutuhkan sistem keuangan yang baik untuk mengelola aset mereka. Mulai dari perbankan, asuransi, investasi, hingga fintech, bisnis keuangan terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman. World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1%. Potensi keuangan Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap menjanjikan, didorong oleh reformasi kebijakan, adopsi digitalisasi, serta investasi pada sektor-sektor strategis.
Di era digital seperti sekarang, layanan keuangan online semakin marak, memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai produk keuangan tanpa batas ruang dan waktu. Keuangan bukan hanya tentang menyimpan atau mengeluarkan uang, tetapi juga tentang perencanaan masa depan, perlindungan risiko, dan pertumbuhan aset. Selama manusia masih menggunakan uang sebagai alat transaksi, bisnis keuangan akan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan. Namun bisnis finansial menghadapi tantangan di 2025 yang diperkirakan akan memengaruhi keuangan negara, antara lain fluktuasi harga komoditas global dan ketidakpastian geopolitik yang dapat memperburuk ketegangan perdagangan internasional.
Ketiga bisnis ini (kecantikan, kesehatan, dan keuangan) memiliki satu kesamaan: mereka menyentuh aspek fundamental dalam hidup manusia. Kecantikan memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis; kesehatan menjaga keberlangsungan hidup; dan keuangan mengatur stabilitas ekonomi. Ketiganya saling melengkapi dan menjadi bukti bahwa selama manusia masih memiliki kebutuhan dasar dan keinginan untuk hidup lebih baik, bisnis-bisnis ini akan terus hidup dan berkembang, tak lekang oleh waktu.
Dengan demikian, menurut Bizsense ketiga sektor ini tidak hanya relevan saat ini tetapi juga akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat di masa depan.
Ilustrasi dibuat dengan aplikasi AI - Bizsense