Mengapa Shop | Tokopedia Berganti Menjadi TikTok Shop by Tokopedia?
Industri e-commerce di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya akses internet, platform-platform e-commerce seperti Tokopedia telah berperan penting dalam memperkenalkan belanja online kepada masyarakat.
Aditya Wardhana
5/29/20254 min read


Pertumbuhan E-commerce di Indonesia
Industri e-commerce di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya akses internet, platform-platform e-commerce seperti Tokopedia telah berperan penting dalam memperkenalkan belanja online kepada masyarakat. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna e-commerce di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce terus meningkat dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 487,01 triliun pada 2024. Dari data ini, terlihat bahwa lonjakan terbesar terjadi di tahun 2021, tepatnya pada saat pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginhya dengan peningkatan lebih dari 50% dibanding tahun sebelumnya.
Tren konsumen juga menunjukkan pergeseran yang menarik. Selain belanja produk fisik, pengguna sekarang lebih aktif dalam mencari produk digital, promosi, dan penawaran khusus yang sering kali tersedia secara eksklusif di platform e-commerce. Dalam survei terbaru, lebih dari 60 persen responden melaporkan bahwa mereka lebih memilih berbelanja online karena kemudahan akses dan variasi produk yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya belanja masyarakat Indonesia sedang mengalami transformasi yang signifikan.
Seiring dengan pertumbuhan pengguna dan transaksi, e-commerce tidak hanya menjadi saluran penjualan bagi pebisnis, tetapi juga mengubah ekosistem ekonomi secara keseluruhan. Dengan dukungan pemerintah dan kemajuan logistik, industri ini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ke depannya, kompetisi di pasar e-commerce mungkin semakin ketat, dengan hadirnya inovasi dan teknologi baru yang terus bermunculan.
Daya Tarik TikTok Shop bagi Pengguna
TikTok Shop telah muncul sebagai platform e-commerce yang inovatif dengan daya tarik yang unik bagi pengguna. Menggabungkan konten video dengan fitur belanja, TikTok Shop menciptakan pengalaman berbelanja yang tidak hanya interaktif tetapi juga menghibur. Pengguna dapat menemukan berbagai produk melalui video pendek yang menarik, di mana penjual dapat menampilkan barang-barang mereka dengan cara yang kreatif dan menarik perhatian konsumen.
Salah satu faktor utama yang menarik pengguna ke TikTok Shop adalah demografi penggunanya. Mayoritas pengguna TikTok terdiri dari generasi muda, termasuk Generasi Z dan milenial yang memiliki kecenderungan tinggi terhadap konten visual. Mereka lebih memilih pengalaman berbelanja yang menyenangkan dibandingkan dengan proses belanja tradisional yang cenderung monoton. Dengan adanya kombinasi antara hiburan dan belanja dalam satu platform, pengguna merasa terlibat dan terinspirasi untuk melakukan pembelian.
Tokopedia belum digantikan oleh TikTok, namun keduanya telah melakukan integrasi di mana TikTok Shop kemudian berubah nama menjadi Shop Tokopedia. Setelah akuisisi 75% saham Tokopedia oleh TikTok, keduanya resmi bergabung dan fokus pada integrasi e-commerce. Penjual Tokopedia juga diarahkan untuk beralih ke TikTok Shop sebagai bagian dari integrasi ini. Jadi Tokopedia dan TikTok Shop telah melakukan integrasi, bukan menggantikan satu sama lain. TikTok melakukan rebranding kembali untuk layanan e-commerce mereka di Indonesia, dari yang sebelumnya bernama Shop Tokopedia menjadi TikTok Shop by Tokopedia.
TikTok mengakuisisi mayoritas saham Tokopedia, yang menandai awal dari integrasi bisnis. Penjual Tokopedia diarahkan untuk beralih ke TikTok Shop sebagai bagian dari integrasi dan sinergi antara kedua platform. Integrasi ini bertujuan untuk memperkuat daya saing dan menjaga keadilan dalam ekosistem e-commerce.
Dalam rebranding terbaru, TikTok menyingkirkan logogram bergambar keranjang belanja. Logo terbaru dimulai dengan logogram tangga nada khas TikTok, kemudian dilanjutkan logotype bertuliskan TikTok Shop by Tokopedia. Menurut Melissa Siska Juminto, President Director, Tokopedia and TikTok E-commerce, rebranding tidak memengaruhi operasional perusahaan perdagangan daring di Tokopedia maupun TikTok Shop.
TikTok Shop by Tokopedia juga memanfaatkan algoritma canggih yang memungkinkan rekomendasi produk yang lebih tepat sasaran untuk setiap pengguna. Dengan cara ini, platform dapat menampilkan produk yang relevan dengan minat dan preferensi pengguna, meningkatkan kemungkinan konversi penjualan. Selain itu, konten video menjadikan produk lebih mudah dipahami, karena pengguna dapat melihat cara penggunaan dan manfaat produk secara langsung, menjadikan keputusan pembelian mereka lebih cepat.
Pengintegrasian fitur interaktif seperti live shopping juga semakin meningkatkan daya tarik TikTok Shop bty Tokopedia. Melalui sesi belanja langsung, pengguna dapat berinteraksi dengan penjual secara real-time, bertanya tentang produk, dan segera melakukan pembelian. Ini menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan personal bagi pengguna, membuat mereka merasa lebih terhubung dengan merek yang mereka pilih. Dengan semua faktor ini, TikTok Shop by Tokopedia diposisikan untuk menjadi pemain utama dalam dunia e-commerce, berpotensi meninggalkan platform-platform belanja lain seperti BliBli, Shopee, atau Lazada.
Rebranding kedua kalinya bagi TikTok Shop ini diharapkan bisa membawa perubahan baru bagi bisnis TikTok Group. Ketika TikTok mengakuisisi unit bisnis Tokopedia dari GoTo pada akhir 2023, layanan belanja mereka kemudian diganti namanya menjadi Shop | Tokopedia. Langkah itu diambil untuk menekankan bahwa layanan belanja TikTok dikelola oleh Tokopedia.
Prediksi Masa Depan E-commerce di Indonesia
Masa depan e-commerce di Indonesia menunjukkan perkembangan yang dinamis, dengan berbagai faktor yang dapat memengaruhi lanskap bisnis online. Salah satu yang paling menonjol adalah popularitas TikTok Shop by Tokopedia, platform yang berasal dari media sosial dan telah mulai menarik perhatian pasar dengan inovasi serta pendekatan pemasaran yang unik. TikTok Shop by Tokopedia menawarkan pengalaman belanja yang terintegrasi dengan konten kreatif, menjadikannya berbeda dari platform e-commerce lainnya.
Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga menjadi salah satu pendorong utama dalam transformasi e-commerce. Generasi muda, yang mendominasi pengguna TikTok, lebih cenderung memilih platform yang menyatukan hiburan dan belanja dalam satu paket. Dengan konten yang menarik serta interaksi yang tinggi, TikTok Shop by Tokopedia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin marketplace terkemuka di Indonesia. Konsumen masa kini mencari lebih dari sekadar transaksi; mereka mencari pengalaman yang menyenangkan dan mendebarkan.
Inovasi teknologi juga diyakini akan memainkan peran penting di masa depan e-commerce. Misalnya, penggunaan augmented reality (AR) dan artificial intelligence (AI) dapat meningkatkan pengalaman belanja digital, memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih cerdas dan interaktif. Integrasi teknologi canggih ini, jika diterapkan di TikTok Shop by Tokopedia, dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan atas marketplace tradisional.
Dengan memperhatikan tren dan perubahan tersebut, industri e-commerce di Indonesia kemungkinan akan semakin diperkaya oleh keberadaan platform belanja berbasis media sosial seperti TikTok Shop by Tokopedia. Keterlibatan yang lebih intensif dengan konsumen, kombinasi konten dan belanja, serta inovasi yang berkelanjutan menjadi kunci pertumbuhan bagi ekosistem yang semakin kompetitif ini. Bizsense melihat pemain-pemain lama dalam industri e-commerce perlu beradaptasi dengan cepat agar dapat bertahan dan bernegosiasi di tengah perubahan yang sangat cepat ini.