Menjadi Bos Sendiri: Mengapa Bisnis Franchise Layak Dipertimbangkan?
Bisnis franchise atau waralaba di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), pada tahun 2022, terdapat lebih dari 1.800 merek franchise lokal dan internasional yang beroperasi di Indonesia.
Aryo Meidianto
2/25/20253 min read


Bisnis franchise atau waralaba di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), pada tahun 2022, terdapat lebih dari 1.800 merek franchise lokal dan internasional yang beroperasi di Indonesia. Sektor ini berkontribusi sekitar 14% terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja. Dengan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, franchise menjadi pilihan yang semakin populer bagi individu yang ingin memulai usaha dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan memulai dari nol.
Pertumbuhan Bisnis Franchise di Indonesia
Industri franchise di Indonesia telah mengalami lonjakan popularitas, dengan proyeksi pertumbuhan yang terus meningkat. Pada tahun 2025, diperkirakan bahwa sektor franchise akan terus berkembang seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan peningkatan daya beli masyarakat. Menurut data, franchise menyumbang sekitar 15% dari total penjualan ritel di Indonesia, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penetrasi pasar yang lebih dalam.
Sebagai contoh, franchise seperti Indomaret dan Alfamart telah menjadi pilar utama di sektor minimarket, dengan jaringan luas yang menjangkau hingga pelosok daerah. Keduanya tidak hanya menawarkan produk kebutuhan sehari-hari tetapi juga layanan tambahan seperti pembayaran tagihan dan transfer uang, menjadikan mereka pusat layanan masyarakat. Selain itu, franchise makanan dan minuman juga tetap menjanjikan, dengan merek-merek seperti Mixue, We Drink, Momoyo, Holly Tea, Bingxue, Mie Gacoan, Mie NewMind, atau Wizzmie yang semakin populer.
Proyeksi Keuntungan dan Pengembalian Modal
Modal awal untuk memulai bisnis franchise jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis franchise yang dipilih. Rata-rata, modal awal dapat berkisar antara Rp50 juta hingga miliaran rupiah untuk franchise yang bersifat premium. Misalnya, membuka franchise Mixue memerlukan investasi sekitar Rp380 juta, sementara untuk Mie Gacoan modal awal yang dibutuhkan berkisar antara Rp350 juta hingga Rp550 juta.
Namun, dibalik itu semua, proyeksi keuntungan dari bisnis franchise juga cukup menarik. Banyak bisnis franchise yang menawarkan margin keuntungan antara 20% hingga 30%, tergantung pada lokasi dan jenis usaha. Dalam banyak kasus, pengembalian modal untuk bisnis franchise dapat dicapai dalam waktu antara 1 hingga 3 tahun setelah operasional dimulai. Namun, hal ini sangat bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi usaha, manajemen operasional, dan strategi pemasaran.
Tren Bisnis Franchise di 2025
Tren bisnis franchise di Indonesia pada tahun 2025 masih menunjukkan potensi berkembang, dengan beberapa faktor kunci yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Salah satunya adalah integrasi dengan teknologi. Konsumen modern saat ini semakin menginginkan kemudahan dan efisiensi dalam berbelanja. Franchise yang memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi pemesanan online dan sistem pembayaran cashless, diprediksi akan semakin diminati oleh publik. Contohnya adalah franchise minimarket tanpa kasir.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan turut mendorong pertumbuhan franchise yang menerapkan prinsip keberlanjutan. Franchise makanan dan minuman yang menggunakan bahan organik serta kemasan ramah lingkungan juga masih memiliki peluang besar untuk berkembang. Kesadaran konsumen semakin tinggi, mereka tidak hanya mencari produk berkualitas tetapi juga mendukung bisnis yang peduli terhadap lingkungan, sebagai contoh Bubur Organik Aiko dan Bunayya.
Pasca-pandemi, sektor kesehatan dan kebugaran juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Franchise seperti gym (Fit Hub, FTL Gym, Osbond Gym, ReFIT, Snap Fitness, dan lainnya), studio yoga, dan klinik kecantikan (Kezia Skin Care Group, Larissa Aesthetic Center, Madeena Skin Clinic, dan sejenisnya) semakin diminati karena masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Di samping itu, franchise pendidikan juga menunjukkan prospek cerah dengan meningkatnya kebutuhan akan keterampilan teknologi dan soft skills, seperti kursus online atau pelatihan coding untuk anak-anak di antaranya Kodekiddo dan Timedoor Academy.
Franchise makanan dan minuman diperkirakan masih tetap menjadi sektor paling favorit di Indonesia. Inovasi dalam rasa dan pengalaman makan akan menjadi kunci keberhasilan dalam industri ini, contohnya franchise kopi dengan rasa dan tempat yang unik dan restoran berbasis cloud kitchen. Beberapa brand minuman yang diwaralabakan antara lain Es Teh Nusantara, Kopi Ruang Kosong, Kopilogi, Fore Coffee, Kopi Kulo, dan sebagainya. Gaya hidup masyarakat yang semakin modern juga dapat mendorong pertumbuhan franchise jasa rumah tangga seperti kebersihan rumah berbasis aplikasi, contohnya bTaskee, Cleansheet, Sejasa, KliknClean, dan sejenisnya.
Terakhir, franchise hiburan memiliki juga memiliki peluang yang sangat besar di tahun 2025, dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap hiburan dan rekreasi pasca-pandemi. Arena permainan virtual reality atau taman bermain indoor seperti ROVR, Timezone, Funworld, dan Happy Time selalu menjadi pilihan menarik bagi konsumen.
Faktor pendukung kesuksesan franchise di tahun 2025
Digitalisasi dan Inovasi Teknologi
Integrasi teknologi dalam operasional akan menjadi penentu utama. Franchise yang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pelanggan akan lebih kompetitif.
Fokus pada Pengalaman Pelanggan
Pelanggan tidak hanya mencari produk atau layanan, tetapi juga pengalaman. Franchise yang menawarkan pengalaman unik dan personalisasi akan lebih diminati.
Adaptasi terhadap Perubahan Tren
Franchise yang mampu menyesuaikan diri dengan tren dan kebutuhan pasar akan bertahan lebih lama.
Kualitas dan Kepercayaan
Merek franchise yang konsisten dalam memberikan kualitas terbaik akan lebih mudah mendapatkan loyalitas pelanggan.
Kesimpulan
Tahun 2025 dirasa masih dapat menawarkan peluang besar bagi bisnis franchise di Indonesia, terutama bagi mereka yang mampu beradaptasi dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen di era modern seperti sekarang ini. Franchise berbasis teknologi, berkelanjutan, serta sektor kesehatan dan pendidikan menjadi fokus utama yang dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para investor. Dengan memilih franchise yang tepat sesuai minat dan kebutuhan pasar, peluang untuk meraih kesuksesan masih sangat terbuka lebar.
Sumber gambar: alfamart.co.id