Merek-Merek Mobil China yang Pernah Gagal Berkiprah dan Balik Lagi di Indonesia

Beberapa merek otomotif asal Tiongkok pernah mencoba peruntungan di pasar Indonesia, namun tidak semuanya berhasil bertahan lama dan akhirnya berpamitan. Salah satu pelopor adalah Chery, yang masuk ke Indonesia sejak awal 2000-an dan sempat menjadi merek China yang cukup dikenal dengan model QQ.

Aryo Meidianto

6/9/20253 min read

Beberapa merek otomotif asal Tiongkok pernah mencoba peruntungan di pasar Indonesia, namun tidak semuanya berhasil bertahan lama dan akhirnya berpamitan. Salah satu pelopor adalah Chery, yang masuk ke Indonesia sejak awal 2000-an dan sempat menjadi merek China yang cukup dikenal dengan model QQ. Namun, penjualan Chery terus menurun hingga akhirnya pada 2016 merek ini menghilang dari daftar penjualan GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) karena tidak mampu bersaing dan mengalami penurunan penjualan yang signifikan selama beberapa tahun berturut-turut.

Namun kini, Chery kembali ke Indonesia dengan lini seri Tiggo, Omoda, dan Jaecoo untuk meramaikan pasar otomotif Indonesia. Bahkan grup produsen otomotif terbesar keempat di China ini (Chery Holding Group Co. Ltd.) memiliki sub-brand Chery Jaguar Land Rover, Jetour, Karry, Kaiyi Auto, dan Soueast.

Geely adalah brand kedua asal China yang pernah hadir di Indonesia dengan semangat besar. Pada 2010, Geely mulai menjajaki pasar Indonesia dengan merakit beberapa model secara lokal, seperti Geely MK dan MK2. Namun, perjalanan Geely tidak mulus. Penjualan yang sempat naik pada awalnya kemudian menurun drastis hingga akhirnya pada 2016 Geely memutuskan hengkang dari pasar Indonesia. Faktor utama kegagalan ini adalah kualitas produk yang belum mampu bersaing, manajemen yang buruk, serta masalah internal seperti korupsi.


Namun setelah mengakuisisi sejumlah brand otomotif global terkenal seperti Volvo Cars, Lotus, Smart, London Taxy Company, dan Proton, produk-produk Geely semakin membaik dari sisi kualitas dan desain. Kini, Geely telah kembali ke Indonesia dengan strategi yang lebih matang dan menawarkan seri EX5.

Sebelum era Chery dan Geely, pada tahun 1990-an pernah ada BAIC yang masuk ke Indonesia dengan produk militer BJ212 yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Namun, mobil ini tidak dijual untuk umum dan kualitasnya yang buruk membuatnya hanya bertahan singkat dan akhirnya digantikan oleh kendaraan militer Eropa. Kini, BAIC kembali dengan menawarkan produk SUV premium seperti BJ40.


Selain merek-merek tersebut, startup mobil listrik asal Tiongkok, Neta, sempat mencoba memasuki pasar Indonesia pada 2023 dengan memperkenalkan model Neta V di pameran otomotif GIIAS. Merek ini merupakan bagian dari Hozon Auto Manufacturing yang berdiri sejak 2014 dan telah sukses di pasar China dengan penjualan yang terus meningkat hingga mencapai 150.000 unit pada 2022. Meski demikian, kiprah Neta di Indonesia belum lama dan sempat tersandung kabar hampir bangkrut. Kabar ini langsung ditepis oleh perusahaan dan menyatakan kiprahnya di Indonesia cukup positif.

Kehadiran merek-merek mobil asal Tiongkok di Indonesia menunjukkan dinamika pasar otomotif yang penuh tantangan. Banyak merek yang datang dengan ambisi besar, namun tidak sedikit yang harus mengakhiri kiprah mereka karena berbagai kendala mulai dari kualitas produk, manajemen, hingga persaingan yang ketat. Merek-merek China yang sempat berpamitan dan kembali lagi di Indonesia seperti Chery, Geely, dan BAIC membuat sebuah catatan di dunia otomotif di Tanah Air, yang menegaskan sulitnya bersaing di pasar Indonesia.

Pasar otomotif yang selama ini didominasi oleh kendaraan yang berasal dari produsen Jepang dan Eropa, juga didobrak oleh hadirnya dua merek mobil asal China, Wuling dan DFSK. Pekerjaan rumah yang tersisa dan harus diselesaikan oleh semua brand otomotif asal China adalah ketersediaan spare part, selain layanan sales dan servis.

Merek mobil asal China yang saat ini mulai populer di Indonesia:

  • Wuling: Perusahaan otomotif China pertama yang membangun pabrik di Indonesia.

  • Chery: Merek yang aktif dalam memperluas pasar internasional, termasuk di Asia Tenggara.

  • BYD (Build Your Dream): Produsen mobil listrik terbesar di China yang semakin menguasai pangsa pasar global dan Indonesia.

  • Denza: merek yang menawarkan mobil sekelas multi purpose vehicle (MPV) premium

  • DFSK (Dongfeng Sokon Automobile): memiliki brand Seres dan Gelora.

  • Great Wall Motor (GWM) yang membawa tiga brand Tank, Haval, dan Ora dengan segmentasi berbeda.

  • MG (Morris Garage): brand asal Inggris yang kini menyasar konsumen muda.

  • Maxus: sepertri halnya Denza yang menawarkan mobil jenis MPV sekelas Alphard, yaitu MIFA 9.

  • Neta: Merek baru dari China yang juga ikut terjun ke pasar otomotif Indonesia.

  • Geely: Merek yang dikenal dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan merek China lainnya.

  • Xpeng: Produsen mobil listrik yang fokus pada teknologi canggih.

  • Zeeker: Merek mobil mewah dari Geely yang juga mulai hadir di Indonesia.

Ilustrasi dibuat dengan menggunakan aplikasi AI Freepik - Bizsense Indonesia