O!Save, Peritel Filipina yang Mengubah Pasar Ritel Modern Indonesia

Peritel asal Filipina, O!Save, telah memasuki pasar Indonesia pada tahun 2023 dengan strategi yang langsung mengganggu tatanan ritel modern yang ada. Mereka membawa konsep hard discount yang sangat terfokus pada efisiensi dan harga produk yang sangat terjangkau.

Aryo Meidianto

12/22/20251 min read

Peritel asal Filipina, O!Save, telah memasuki pasar Indonesia pada tahun 2023 dengan strategi yang langsung mengganggu tatanan ritel modern yang ada. Mereka membawa konsep hard discount yang sangat terfokus pada efisiensi dan harga produk yang sangat terjangkau, menjawab sebuah kebutuhan pasar yang selama ini mungkin belum sepenuhnya terisi oleh pemain besar.

Kehadiran O!Save di Indonesia tidak dilakukan sendirian. Mereka menggandeng PT Pos Properti Indonesia (PosPro), anak usaha PT Pos Indonesia, dalam kemitraan strategis yang cerdas. Kemitraan ini memanfaatkan aset lahan strategis milik PosPro yang tersebar luas, memungkinkan O!Save untuk hadir di lokasi-lokasi yang dekat dengan komunitas dengan biaya operasional yang lebih terkendali dibandingkan membangun toko dari nol.

Latar belakang kemunculannya sangat tepat waktu. O!Save membaca perubahan pola perilaku belanja masyarakat pasca pandemi, di mana prioritas beralih ke belanja kebutuhan pokok dengan harga yang lebih masuk akal. Mereka tidak menawarkan pengalaman belanja yang mewah, melainkan solusi keuangan langsung bagi keluarga yang ingin mengencangkan ikat pinggang tanpa mengorbankan kualitas pokok.

Operasional toko mereka secara konsisten mencerminkan filosofi hard discount. Estetika dan kerapian display dikorbankan demi efisiensi. Produk seringkali diletakkan langsung dalam dus kardusnya, rak rak dibuat sederhana, dan tata letak toko dirancang untuk logistik yang cepat. Semua penghematan biaya operasional ini kemudian diterjemahkan langsung ke dalam harga yang lebih rendah di rak, sebuah pesan yang jelas dan kuat bagi konsumen.

Strategi pemasarannya juga dipikirkan matang. Penggunaan troli belanja, misalnya, bukan hanya alat bawa, tetapi memainkan faktor psikologis bagi target pasar utama mereka, yaitu ibu rumah tangga, untuk berbelanja dalam jumlah lebih banyak. Dengan memilih lokasi di kawasan yang sebagian besar konsumennya sangat sensitif terhadap harga, O!Save tidak hanya datang dengan produk murah, tetapi juga hadir di tepat sasaran, membuat mereka menjadi disruptor yang serius bagi ritel modern konvensional di Indonesia.

Dok. O!Save Indonesia