Peluang Bisnis Properti Indonesia di Tahun 2025

Sektor hunian tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar properti di Indonesia saat ini. Beragam jenis kebutuhan hunian, mulai dari perumahan bagi kelompok menengah hingga asrama di dekat perguruan tinggi, serta meningkatnya popularitas konsep co-living di daerah perkotaan, menjadikan investasi di sektor ini tetap menarik. Diperkirakan, sektor hunian akan terus mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun ini meskipun dalam kondisi daya beli masyarakat yang melemah.

Konsep Green Property - yang sebenarnya telah lama digaungkan - diprediksi akan memberi dampak yang signifikan terhadap pengembangan properti di masa depan. Jackie Cheung, Direktur ESG Knight Frank Asia-Pasifik dan Singapura, pernah mengungkapkan bahwa Green Property akan menjadi fokus utama dalam pengembangan real estat di kawasan Asia, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kawasan Jabodetabek, bersama dengan beberapa kota utama di Pulau Bali, diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang terus berlanjut sebagai metropolitan yang sangat menjanjikan untuk investasi properti. Selain itu, kota-kota seperti Makassar, Semarang, Surabaya, dan Bali juga mulai diperhitungkan sebagai lokasi investasi yang menjanjikan di tahun 2025.

Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan memberikan dampak besar bagi perkembangan sektor properti. Selain itu, sektor pariwisata, hiburan, dan properti diharapkan dapat saling melengkapi dalam pertumbuhannya. Tren terkini menunjukkan adanya kombinasi menarik antara hiburan dan olahraga, seperti pembukaan Topgolf di Jakarta Selatan. Fasilitas ini menawarkan pengalaman bermain golf yang cocok untuk seluruh kalangan usia, berfungsi tidak hanya sebagai sarana olahraga tetapi juga sebagai ruang hiburan dan interaksi sosial dengan suasana yang menyenangkan, lengkap dengan restoran dan beragam aktivitas menarik.

Di tahun 2025, terdapat beberapa peluang bisnis properti yang menarik untuk di eksplorasi. Salah satunya adalah hunian vertikal, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek. Selain itu, kebutuhan akan ruko yang menyasar segmen UMKM juga semakin meningkat. Kita tidak boleh mengabaikan potensi bisnis pergudangan dan properti logistik, serta pengembangan lahan kavling di kawasan yang tengah berkembang. Terakhir, perumahan tapak atau landed house tetap menjadi pilihan yang menarik di pasar property tanah air sepanjang 2025.

Namun demikian, beberapa faktor dapat memengaruhi perkembangan bisnis properti di tahun ini. Kebijakan pemerintah, seperti program pembangunan 3 juta rumah, bisa berdampak positif. Di sisi lain, kenaikan PPN 12% dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri properti.