Pendekatan Bisnis Berbasis Data di Indonesia
Pendekatan "bisnis berbasis data" untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia berarti memanfaatkan sejumlah besar data dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang tepat, yang memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi tren pasar, pola perilaku pelanggan, dan peluang potensial.
A. Wardhana
2/20/20253 min read


Pendekatan "berbasis data" untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia berarti memanfaatkan sejumlah besar data yang dikumpulkan dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang tepat, yang memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi tren pasar, pola perilaku pelanggan, dan peluang potensial, yang pada akhirnya mengarah pada strategi pertumbuhan yang lebih strategis dan efektif dalam pasar Indonesia. Kenapa pendekatan berbasis data sangat penting diterapkan oleh pebisnis di Indonesia? Jawaban singkatnya karena lanskap digital negara ini yang berkembang pesat dan basis konsumen yang besar - bahkan menjadi incaran investor-investor global.
Kementerian Investasi/BKPM mencatat bahwa realisasi investasi di Indonesia pada Triwulan II 2024 mencapai Rp428,4 triliun. Jumlah tersebut naik 22,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 6,7% dibanding kuartal sebelumnya. Jumlah investasi asing sepanjang 2024 ini mencapai Rp421,7 triliun, sedangkan investasi dalam negerinya mencapai Rp408,2 triliun. Diperkirakan investasi pada 2025 juga meningkat meski perekonomian dunia 'sedang tidak baik-baik saja.' Target investasi asing di Indonesia pada tahun 2025 adalah sekitar Rp1.900 triliun, sementara itu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) juga memproyeksikan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD130 miliar pada tahun 2025.
Kembali ke laptop. Pertumbuhan bisnis berbasis data di Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi dan akses internet yang lebih luas, banyak perusahaan mulai memanfaatkan data untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan efisiensi operasional, dan memahami perilaku konsumen.
Selain itu, sektor e-commerce dan financial technology (fintech) 1 juga berkembang pesat, berkat analisis data yang mendalam. Perusahaan-perusahaan di berbagai bidang mulai mengadopsi solusi analitik untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memprediksi tren pasar dengan lebih akurat. Namun, tantangan seperti perlunya infrastruktur yang lebih baik dan keterampilan digital di kalangan tenaga kerja juga perlu diatasi agar pertumbuhan ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.
Aspek utama pertumbuhan bisnis berbasis data di Indonesia:
Wawasan Pasar: Menganalisis demografi pelanggan, kebiasaan pembelian, dan perilaku online melalui data dari platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi seluler untuk memahami tren pasar dan menargetkan segmen pelanggan tertentu secara efektif.
Pemasaran yang Dipersonalisasi: Memanfaatkan data pelanggan untuk membuat kampanye pemasaran yang disesuaikan, memberikan rekomendasi produk yang relevan, dan meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Optimalisasi Harga: Menganalisis data penjualan untuk menyesuaikan strategi harga secara dinamis berdasarkan fluktuasi permintaan dan harga pesaing.
Analisis Prediktif: Menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk memperkirakan tren masa depan, mengidentifikasi potensi risiko, dan merencanakan strategi bisnis secara proaktif.
Efisiensi Operasional: Memantau data rantai pasokan, tingkat inventaris, dan logistik untuk mengoptimalkan proses operasional dan mengurangi biaya.
Tantangan dalam menerapkan strategi berbasis data di Indonesia menurut catatan Bizsense mencakup empat hal utama:
Kualitas Data: Data yang tidak konsisten dan terfragmentasi karena kurangnya praktik pengumpulan data yang terstandarisasi.
Masalah Privasi Data: Menavigasi peraturan privasi data yang kompleks dan memastikan persetujuan pelanggan untuk penggunaan data.
Kesenjangan Literasi Digital: Tantangan dalam mengakses dan menafsirkan data untuk bisnis yang lebih kecil dan populasi yang kurang paham teknologi.
Keterbatasan infrastruktur: Potensi kesenjangan dalam kemampuan penyimpanan dan pemrosesan data, terutama di daerah terpencil.
Bagaimana bisnis dapat memanfaatkan pendekatan berbasis data di Indonesia:
Berinvestasi dalam Alat Analisis Data: Memanfaatkan platform analisis data tingkat lanjut untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis kumpulan data besar.
Membangun Kerangka Tata Kelola Data: Menetapkan pedoman yang jelas untuk pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data untuk mematuhi peraturan privasi.
Mengembangkan Keterampilan Literasi Data: Melatih karyawan di semua tingkatan tentang teknik analisis data dan interpretasi.
Berkolaborasi dengan Penyedia Data: Bermitra dengan lembaga pemerintah atau penyedia data pihak ketiga untuk mengakses wawasan pasar yang andal.
Contoh praktik bisnis berbasis data yang telah berjalan di Indonesia saat ini dan akan semakin jamak di tahun-tahun mendatang
Platform e-commerce: Menggunakan data perilaku pelanggan untuk mempersonalisasi rekomendasi produk dan mengoptimalkan tata letak situs web.
Perusahaan fintech: Memanfaatkan model penilaian kredit berdasarkan data pelanggan untuk menyediakan produk keuangan yang disesuaikan.
Penyedia logistik: Menganalisis data pengiriman untuk mengoptimalkan rute dan meningkatkan efisiensi pengiriman.
Secara keseluruhan, menerapkan pendekatan berbasis data dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat, mengidentifikasi peluang pasar baru, dan meningkatkan pengalaman pelanggan di berbagai industri. Lantas, perlukah perusahaan atau bisnis Anda juga mempertimbangkan penggunaan strategi berbasis data dalam waktu dekat?
1 Fintech atau financial technology diterjemahkan Teknologi finansial adalah penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan.