Potensi Bisnis Ayam Goreng Jaringan China di Indonesia: Peluang dan Persaingan dengan Merek Lokal
Bisnis ayam goreng cepat saji di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang menarik dengan masuknya jaringan ayam goreng asal China seperti Wallace dan J.Chicken. Kedua merek ini membawa konsep dan cita rasa yang berbeda dari pemain lokal, sekaligus membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan di pasar kuliner Indonesia yang sangat kompetitif.
Aryo Medianto
6/20/20252 min read


Bisnis ayam goreng cepat saji di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang menarik dengan masuknya jaringan ayam goreng asal China seperti Wallace dan J.Chicken. Kedua merek ini membawa konsep dan cita rasa yang berbeda dari pemain lokal, sekaligus membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan di pasar kuliner Indonesia yang sangat kompetitif. Wallace, yang telah memiliki lebih dari 20.000 cabang di seluruh dunia, dan J.Chicken, yang berdiri sejak 20 tahun lalu dengan ekspansi ke lebih dari 10 negara, kini mulai merambah pasar Indonesia dengan strategi yang matang dan penawaran produk yang unik.
Salah satu nilai positif utama dari bisnis ayam goreng jaringan China ini adalah inovasi produk dan variasi menu yang ditawarkan. J.Chicken misalnya, tidak hanya menyediakan ayam goreng utuh dengan berbagai pilihan saus seperti sweet sour, spicy, dan brown sugar chilly, tetapi juga melengkapi menu dengan nasi goreng, ramen, burger, dan minuman unik seperti iced coconut latte dan rose sea salt latte. Pendekatan ini memberikan nilai tambah bagi konsumen yang mencari pengalaman kuliner berbeda dan lebih lengkap dalam satu tempat. Harga yang kompetitif, mulai dari sekitar Rp30.000, juga menjadi daya tarik utama bagi berbagai kalangan, terutama anak muda yang menjadi target pasar utama.
Dari sisi operasional, J.Chicken mengandalkan teknik penggorengan khusus yang menghasilkan kulit ayam yang sangat renyah namun tetap juicy di dalam, sebuah keunggulan tekstur yang sulit ditandingi oleh beberapa merek lokal. Selain itu, konsep gerai yang modern dan nyaman menjadikan tempat makan ini bukan hanya sekadar tempat konsumsi, tetapi juga ruang sosial yang menarik bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan tren konsumen Indonesia yang semakin mengutamakan pengalaman berbelanja dan bersantap yang menyenangkan.
Wallace juga mengadopsi strategi serupa dengan menawarkan promo menarik dan harga terjangkau, serta memperluas jaringan cabang di berbagai wilayah seperti Ciledug Raya, Buaran, Poris, Cibubur, Semanan, Cengkareng, Pluit, dan Muara Karang. Popularitas Wallace semakin meningkat di kalangan konsumen muda yang aktif mencari promo dan produk dengan nilai ekonomis tinggi. Keberadaan Wallace yang telah memiliki puluhan ribuan cabang di seantero dunia memberikan kepercayaan bahwa model bisnis ini dapat berkembang pesat di pasar Indonesia.
Dari sisi bisnis, peluang ekspansi sangat besar. J.Chicken menargetkan membuka hingga 60 outlet di tahun pertama dan berencana memperluas ke kota-kota kecil dengan model outlet yang lebih kecil dan investasi sekitar Rp500 juta per gerai. Pendekatan ini memungkinkan penetrasi pasar yang lebih luas dan diversifikasi segmen konsumen. Beberapa outlet J.Chicken yang sudah ada di Jakarta dan Tangerang antara lain di Kemang, PIK, Citra 6, Greenville, Poris, dan Gading Serpong. Sementara Wallace yang sudah lebih dulu hadir juga terus memperkuat jaringan dan brand awareness melalui promosi agresif dan penawaran harga menarik.
Namun, persaingan dengan merek ayam goreng lokal tetap menjadi tantangan utama. Merek lokal memiliki keunggulan dalam pemahaman cita rasa lokal dan loyalitas pelanggan yang sudah terbangun lama. Untuk itu, jaringan ayam goreng China harus terus berinovasi dalam hal rasa, konsep, dan pemasaran agar dapat bersaing secara efektif. Penggunaan aplikasi digital seperti MYJchicken yang menawarkan diskon dan promo eksklusif menjadi salah satu strategi penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan di era digital saat ini.
Kesimpulannya, bisnis ayam goreng jaringan China di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang kuat berkat inovasi produk, konsep gerai modern, dan strategi pemasaran digital yang efektif. Meskipun menghadapi persaingan ketat dari merek lokal yang sudah mapan, kehadiran Wallace dan J.Chicken menambah warna baru dalam industri kuliner ayam goreng di Indonesia, khususnya dalam menarik perhatian generasi muda yang menjadi konsumen utama. Dengan dukungan manajemen yang profesional dan adaptasi terhadap preferensi lokal, bisnis ini berpeluang menjadi pemain signifikan yang mampu menggejolak pasar ayam goreng nasional.
Dok. J. Chicken