Potensi QRIS NFC dalam Mendorong Pertumbuhan Bisnis, Khususnya bagi UKM

Perkembangan teknologi finansial (fintech) di Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, salah satunya dengan diluncurkannya fitur terbaru dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yaitu QRIS NFC (Near Field Communication).

Aryo Meidianto

3/17/20253 min read

Perkembangan teknologi finansial (fintech) 1 di Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, salah satunya dengan diluncurkannya fitur terbaru dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yaitu QRIS Tap dengan NFC (Near Field Communication). Fitur ini merupakan inovasi terbaru yang memungkinkan transaksi pembayaran dilakukan dengan lebih cepat dan praktis hanya dengan menempelkan perangkat seperti smartphone atau kartu ke NFC mesin pembaca NFC. Bizsense melihat peluncuran QRIS Tap NFC ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi dunia bisnis, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan Penggunaan QRIS di Indonesia

QRIS, sebagai sistem pembayaran digital standar nasional, telah mengalami pertumbuhan yang pesat sejak diluncurkan pada 2019. Menurut data Bank Indonesia, hingga akhir 2024 jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS mencapai 32,71 juta*. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin tingginya adopsi pembayaran digital di masyarakat, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor.

QRIS telah menjadi solusi pembayaran yang mudah diakses oleh pelaku usaha, termasuk UKM, karena biaya implementasinya yang terjangkau dan prosesnya yang sederhana. Dengan QRIS, UKM dapat menerima pembayaran dari berbagai platform dompet digital seperti GoPay, OVO, Dana, LinkAja, dan lainnya tanpa perlu memiliki mesin EDC (Electronic Data Capture) yang mahal. Hal ini telah membantu banyak UKM untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pelanggan.

Potensi QRIS Tap NFC bagi UKM

QRIS Tap NFC hadir sebagai penyempurnaan dari sistem QRIS sebelumnya. Fitur ini memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan menempelkan perangkat ke mesin pembaca NFC, tanpa perlu memindai kode QR. Kecepatan dan kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan serta mengurangi antrian di kasir, terutama di tempat-tempat ramai seperti pasar tradisional, restoran, atau toko ritel.

Bagi UKM, QRIS Tap NFC menawarkan beberapa potensi besar. Pertama, fitur ini dapat meningkatkan efisiensi transaksi. Dengan proses pembayaran yang lebih cepat, UKM dapat melayani lebih banyak pelanggan dalam waktu yang lebih singkat. Kedua, QRIS Tap NFC dapat menarik minat pelanggan yang mengutamakan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendorong pertumbuhan penjualan.

Selain itu, QRIS Tap NFC juga dapat membantu UKM untuk terintegrasi lebih baik dengan ekosistem pembayaran digital. Dengan adanya fitur ini, UKM dapat menawarkan berbagai metode pembayaran yang lebih modern, sehingga dapat bersaing dengan usaha yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi UMKM.

Meskipun memiliki potensi yang besar, implementasi QRIS Tap NFC tidak lepas dari kendala. Pertama, infrastruktur NFC masih terbatas di Indonesia. Mesin pembaca NFC belum tersedia secara merata, terutama di daerah-daerah terpencil. Hal ini dapat menghambat adopsi fitur ini oleh UKM yang berada di luar kota besar.

Kedua, masih ada tantangan dalam hal edukasi dan literasi digital. Banyak pelaku UKM, terutama yang berusia lebih tua, mungkin belum familiar dengan teknologi NFC dan cara penggunaannya. Diperlukan upaya lebih besar dari pemerintah, bank, dan penyedia layanan fintech untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada pelaku usaha.

Ketiga, biaya implementasi mesin pembaca NFC bisa menjadi hambatan bagi UKM dengan modal terbatas. Meskipun QRIS Tap NFC menawarkan kemudahan, biaya awal untuk membeli perangkat NFC mungkin masih dianggap tinggi oleh sebagian UKM. Oleh karena itu, perlu adanya insentif atau subsidi dari pemerintah untuk membantu UKM dalam mengadopsi teknologi ini.

Prospek ke Depan

Kehadiran QRIS Tap NFC merupakan langkah maju dalam transformasi digital sektor pembayaran di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Bank Indonesia dan berbagai pihak terkait, fitur ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan bisnis, khususnya bagi UKM. Jika kendala infrastruktur dan literasi digital dapat diatasi, QRIS Tap NFC dapat menjadi game changer dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan memperluas akses UKM ke pasar yang lebih besar.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa adopsi QRIS terus meningkat, dengan pertumbuhan transaksi 194,06% secara tahunan pada April 2024*. Dengan tambahan fitur NFC, pertumbuhan ini diprediksi akan semakin melesat, terutama di kalangan UKM yang membutuhkan solusi pembayaran yang cepat dan terjangkau.

QRIS Tap NFC adalah inovasi yang menjanjikan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, terutama bagi UKM. Dengan kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan, fitur ini dapat membantu UKM meningkatkan efisiensi operasional dan menarik lebih banyak pelanggan. Namun, untuk memaksimalkan potensinya, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, bank, dan pelaku fintech dalam mengatasi kendala infrastruktur, edukasi, dan biaya implementasi. Jika hal ini dapat dilakukan, QRIS Tap NFC tidak hanya akan menjadi alat pembayaran yang efisien, tetapi juga katalisator bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.



1 Fintech (financial technology) atau teknologi keuangan digunakan untuk menggambarkan teknologi baru yang berupaya meningkatkan dan mengotomatisasi penyampaian dan penggunaan layanan keuangan.


Ilustrasi dibuat dengan menggunakan aplikasi AI - Bizsense