Resign dan Memulai Bisnis? Kenali Kesalahan Fatal yang Sering Terjadi!

Ketika seseorang diberhentikan dari perusahaan atau memutuskan untuk mengundurkan diri, banyak yang berpikir bahwa memulai bisnis sendiri adalah langkah yang tepat. Namun, kenyataannya, tidak sedikit yang mengalami kegagalan dalam usaha baru mereka.

Aryo Meidianto

3/27/20252 min read

Ketika seseorang diberhentikan dari perusahaan atau memutuskan untuk mengundurkan diri, banyak yang berpikir bahwa memulai bisnis sendiri adalah langkah yang tepat. Namun, kenyataannya, tidak sedikit yang mengalami kegagalan dalam usaha baru mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa transisi dari karyawan menjadi pengusaha seringkali berujung pada kegagalan.

1. Ketiadaan Sistem yang Terbentuk

Di perusahaan, setiap proses dan prosedur telah diatur dalam sistem yang jelas. Ada struktur organisasi, SOP (Standard Operating Procedure), dan panduan kerja yang memudahkan karyawan untuk menjalankan tugas mereka. Namun, saat memulai bisnis sendiri, Anda harus membangun sistem dari nol. Hal ini bisa menjadi tantangan besar, terutama jika kamu tidak memiliki pengalaman dalam manajemen atau pengorganisasian bisnis. Tanpa sistem yang solid, operasional bisnis bisa menjadi kacau dan sulit untuk dikelola.

2. Beban Kerja yang Beragam


Ketika bekerja di perusahaan, biasanya setiap karyawan memiliki spesialisasi di bidang tertentu. Misalnya, seorang akuntan fokus pada pembukuan, sementara seorang marketer fokus pada promosi produk. Di sisi lain, ketika memulai bisnis sendiri, kamu harus mengerjakan semua aspek dari pemasaran hingga keuangan sendirian. Hal ini bisa sangat melelahkan dan menimbulkan stres, terutama jika kamu tidak memiliki keterampilan di semua bidang tersebut. Keterbatasan waktu dan energi dapat menghambat pertumbuhan bisnis.

3. Risiko Keuangan yang Tinggi

Di perusahaan, karyawan mendapatkan garansi gaji bulanan tanpa harus khawatir tentang penghasilan yang tidak pasti. Namun, saat menjalankan bisnis sendiri, pendapatan tidak selalu stabil. Banyak pengusaha baru menghadapi tantangan finansial di awal usaha mereka, dan ketidakpastian ini dapat membuat mereka enggan mengambil risiko atau membuat keputusan penting untuk pertumbuhan bisnis. Ketakutan akan kehilangan modal atau gagal dalam usaha dapat menghambat inovasi dan pengembangan.

4. Kurangnya Dukungan Tim

Bekerja di perusahaan memberi akses kepada tim berpengalaman yang saling mendukung satu sama lain. Ketika menghadapi masalah, kamu bisa meminta bantuan atau bimbingan dari rekan kerja yang lebih berpengalaman. Namun, saat menjalankan bisnis sendiri, kamu mungkin merasa kesepian dan terisolasi. Tanpa dukungan tim atau mentor yang dapat memberikan masukan dan saran berharga, pengusaha baru seringkali terjebak dalam kesalahan yang sama berulang kali.

5. Mentalitas yang Berbeda


Mentalitas seorang karyawan dan seorang pengusaha sangat berbeda. Karyawan cenderung fokus pada tugas harian dan memenuhi ekspektasi atasan, sementara pengusaha harus berpikir strategis untuk masa depan bisnis mereka. Perubahan cara berpikir ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi mantan karyawan yang baru memulai usaha.

Kesimpulan

Memulai bisnis setelah diberhentikan atau mengundurkan diri memang bisa menjadi pilihan menarik, tetapi juga penuh dengan tantangan. Kesadaran akan perbedaan mendasar antara bekerja di perusahaan dan menjalankan bisnis sendiri sangat penting untuk meningkatkan peluang sukses. Dengan memahami tantangan ini dan mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi pengetahuan maupun mental, Bizsense meyakini Anda dapat meningkatkan peluang untuk berhasil dalam usaha baru.


Ilustrasi dibuat dengan menggunakan aplikasi AI - Bizsense