Strategi Customer Focus: Sederhana Tapi Berdampak Besar untuk Bisnis
Keberhasilan sebuah bisnis sangat bergantung pada kemampuannya untuk benar-benar memfokuskan diri pada pelanggannya. Pelanggan bukan hanya sekadar pembeli, tetapi menjadi pusat dari semua strategi Customer Focus.
Aryo Meidianto
11/12/20252 min read


Keberhasilan sebuah bisnis sangat bergantung pada kemampuannya untuk benar-benar memfokuskan diri pada pelanggannya. Pelanggan bukan hanya sekadar pembeli, tetapi menjadi pusat dari semua strategi bisnis. Dua contoh sukses penerapan strategi customer focus di Indonesia datang dari perusahaan besar yang berada di bawah payung yang sama, yaitu Indomaret dan BCA.
Sejak berdiri pada tahun 1988, Indomaret menjadi pelopor toko ritel modern di Indonesia dengan tampilan bersih dan rapi yang merevolusi wajah toko ritel tradisional. Namun, pada akhir 1990-an, Indomaret menghadapi persaingan ketat dari Alfamart sekaligus menghadapi regulasi ketat dari pemerintah daerah terkait izin pendirian gerai. Hal ini menuntut Indomaret untuk beradaptasi dan mulai menerapkan strategi customer focus secara serius.
Indomaret mempelajari perilaku pelanggannya yang menginginkan pengalaman berbelanja yang cepat, praktis, dan dekat dengan rumah. Melalui pemantauan ini, Indomaret melakukan perluasan rantai pasok, membuka gerai di berbagai daerah, mengembangkan layanan digital, serta memperkenalkan produk private label. Lebih dari itu, strategi mereka sangat personal dengan memberikan penyesuaian jam operasional, stok produk, dan promosi sesuai dengan profil pelanggan di masing-masing lokasi toko.
Serupa dengan Indomaret, BCA juga menggunakan strategi customer focus yang berhasil membawa mereka meraih predikat sebagai Contact Center terbaik selama 15 tahun berturut-turut. BCA menerapkan inovasi layanan dengan frontliner yang wajib mempertahankan smiling voice dan membentuk tim profesional khusus untuk menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan efektif. Pendekatan yang sangat memperhatikan pengalaman pelanggan ini membuat BCA mampu mempertahankan loyalitas dan kepercayaan nasabahnya secara konsisten.
Strategi customer focus adalah kunci sukses bisnis dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang relevan dan memuaskan. Personalisasi layanan yang menyesuaikan kebutuhan lokal, inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan, serta pelayanan prima yang konsisten akan memperkuat kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, perusahaan tidak hanya mampu mempertahankan pelanggan, tetapi juga memperkuat posisi merek di pasar yang kompetitif.
Strategi customer focus melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan, mengoptimalkan teknologi, dan menciptakan budaya perusahaan yang berpusat pada pelanggan. Strategi-strategi ini mencakup mendengarkan umpan balik, menggunakan data dan empati, serta menyesuaikan produk dan layanan untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan, yang pada akhirnya membangun loyalitas jangka panjang.
Strategi utama customer focus
Dengarkan dan pahami pelanggan: Aktif mendengarkan kritik, saran, dan keluhan pelanggan adalah kunci. Gunakan data dari survei, media sosial, dan review untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan mereka.
Gunakan data dan empati: Analisis data pelanggan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan tunjukkan empati dalam setiap interaksi. Pendekatan ini membantu menciptakan produk yang relevan dan hubungan yang kuat.
Sesuaikan produk dan layanan: Berdasarkan pemahaman pelanggan, sesuaikan produk dan layanan agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka. Ini bisa dilakukan melalui inovasi berbasis pelanggan.
Bangun hubungan jangka panjang: Customer focus lebih dari sekadar transaksi tunggal, tetapi berfokus pada pembangunan hubungan yang kuat dan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
Optimalkan teknologi: Manfaatkan teknologi yang tersedia untuk komunikasi yang lebih baik dan efisien, termasuk aplikasi helpdesk untuk mengoptimalkan dukungan pelanggan.
Libatkan seluruh tim: Customer focus bukanlah tanggung jawab satu departemen saja, melainkan seluruh perusahaan harus berkolaborasi dan memiliki komitmen untuk memberikan pengalaman pelanggan yang positif.
Latih tim layanan pelanggan (customer service): Pastikan tim customer service memiliki pengetahuan mendalam tentang produk, keterampilan komunikasi yang baik, dan kemampuan empati untuk menangani keluhan secara efektif.
Personalisasi pengalaman pelanggan: Berikan layanan yang dipersonalisasi untuk membuat pelanggan merasa dihargai dan dipedulikan.


